Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DINAS Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Jawa Barat meminta keterangan terhadap dua orang yang mengetahui pencemaran Sungai Cimeta di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, hingga warnanya berubah menjadi merah.
"Hari ini kita kumpulkan keterangan dari dua orang, nantinya dari sini kita bisa melihat siapa, berbuat apa sehingga kondisi sungai pada kemarin bisa seperti itu," kata Kabid Penaatan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Jabar Arif Budhiyanto ditemui di Padalarang, Selasa (31/5).
Dari keterangan kedua orang tersebut, mereka mengaku tidak sengaja menyingkirkan kantong plastik berisi benda berwarna merah ke sungai. Karena awalnya mereka menduga isi dalam kantong plastik itu berupa gundukan tanah.
"Satu orang warga setempat, satunya lagi tinggal beda kecamatan tapi kerja di sini. Salah satu orang tersebut disuruh menyingkirkan benda yang menjadi sumber pencemaran. Dari pengakuannya, dia juga tidak tahu jika benda tersebut adalah zat pewarna," ujarnya.
Lebih jauh, warga tersebut juga mengungkapkan benda itu sudah ada sejak tahun 2021 yang disimpan di bahu jalan tetapi tidak tahu siapa yang menyimpannya. Diperkirakan, benda tersebut berasal dari luar wilayah karena di sekitar Sungai Cimeta tidak ada pabrik ataupun kawasan industri.
"Itu yang masih didalami, termasuk juga kita adakan uji sampling benda apakah ini, apakah bahan berbahaya dan beracun (B3), mengandung apa-apanya, terus apa aman bagi lingkungan," tuturnya.
Baca juga: Air Sungai Cimeta di Bandung Barat Berwarna Merah
Dipastikan hari ini kondisi Sungai Cimeta sudah kembali seperti sedia kala. Bahkan dua jam sejak benda tersebut disingkirkan, warna air sungai sudah kembali normal.
Meski begitu, lanjut Arif, berdasarkan informasi DLH Bandung Barat, aliran sungai di tiga kecamatan yakni Cikalongwetan, Cipeundeuy, Cipatat sempat berubah warna menjadi merah.
"Memang ada yang masuk kolam ikan, tapi tidak ada yang sampai mati. Untuk hari ini warna air sungai sudah normal, terurai dari aliran sungai lainnya," ungkapnya.(OL-5)
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
WARGA eks transmigrasi Desa Rantau Bakula, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kembali memprotes kondisi pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Telusuri dampak mengerikan pencemaran tanah: dari kesehatan manusia hingga kerusakan ekosistem. Temukan contoh nyata dan solusi untuk bumi yang lebih sehat.
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Pemantauan baku mutu menjadi kegiatan penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di wilayah itu.
Kuat dugaan, minyak itu berasal dari limbah pembuangan tambak udang ke laut karena lokasi pantai dekat dengan tambak udang.
BMKG mencatat lima kali gempa bumi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat dalam sehari pada Rabu (20/8). Gempa itu dirasakan masyarakat di Bandung Barat, Purwakarta, hingga Kabupaten Bekasi.
Warga meminta pemerintah meningkatkan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan gempa bumi. Apalagi kejadian gempa terus berulang dalam beberapa hari terakhir.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan enam komando daerah militer (kodam) baru, Minggu (10/8).
Surat edaran larangan meminta bantuan di jalan raya tersebut mulai berlaku sejak awal Agustus.
Korban perempuan atas nama Bebby Febiola, 11, warga Kampung Cicokok, Desa Citatah, meninggal dunia saat bermain di tepian danau, pada Minggu (3/8) siang.
PETANI ikan keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Cirata lega sebab ikan air tawar di perairan Waduk Cirata tak mengandung merkuri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved