Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kesulitan Pupuk ZA Lantaran Keterlambatan Transportasi

Tosiani
26/5/2022 13:36
Kesulitan Pupuk ZA Lantaran Keterlambatan Transportasi
Ladang Tembakau(MI/M Ghozi)

BUPATI Temanggung, Jawa Tengah M Al Khadziq mengatakan, kesulitan mendapatkan pupuk ZA yang dialami para petani tembakau dalam beberapa waktu terakhir lantaran adanya keterlambatan transportasi pada libur Lebaran. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Khadziq mengku telah berkirim surat kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk mempercepat distribusi pupuk, khususnya ZA. Sebab pupuk ini sangat dibutuhkan petani untuk pemupukan tanaman tembakau.

"Satu minggu atau dua minggu ini paling lama, tembakau harus dipupuk ZA, jika tidak maka akan menurunkan produktivitas tembakau di tahun ini. Ini berkaitan dengan tingkat kesejahteraan petani," katanya, Kamis (26/5).

Menurutnya, ada pergeseran tanam tembakau pada musim tahun ini, sehingga pemupukan juga bergeser dari April menjadi Mei. PIHC rupanya masih berpatokan pada jadwal alokasi, yang membuat petani kesulitan mendapatkan ZA. "Telah disepakati ada percepatan alokasi. PIHC berkomitmen memenuhi kebutuhan pupuk petani, sesuai yang dibutuhkan," katanya.

Tri Supono, salah seorang petani di Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung mengaku sudah mencari pupuk ZA bersubsidi di kios pupuk di daerahnya yang telah ditunjuk secara khusus untuk melayani pembelian pupuk dengan kartu tani. Namun pupuk ZA tersebut langka. "Saat ini kesulitan pupuk jenis ZA, tidak ada terus stoknya yang subsidi. Adanya pupuk urea.

Tri Supono menanam 6.000 pohon tembakau pada lahannya seluas 0,5 hektare. Usia tanamannya sekarang sudah mencapai 50 hari, sehingga mestinya sudah saatnya memberi pupuk tambahan. Untuk 6.000 pohon itu ia butuh 400 kilogram pupuk ZA.

Pupuk ZA bersubsidi biasanya bisa didapat dengan harga Rp88 ribu per sak isi 50 kilogram. Karena pupuk subsidi langka, ia terpaksa merogoh kocek lebih banyak untuk membeli pupuk ZA nonsubsidi dengan harga Rp400 ribu per sak isi 50 kilogram. Selebihnya ia menggunakan pupuk urea sebagai campuran. (TS/OL-10)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya