Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PULUHAN orang yang ditangkap di Poso dan Tojo Unauna, Sulawesi Tengah (Sulteg) telah berbaiat dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Mereka hendak bergabung bersama kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih diburu di hutan pegunungan Sulawesi Tengah.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi, Rabu (18/5). Ke-24 orang tersebut jelasnya, 22 orang ditangkap di Poso dan Tojo Unauna serta satu orang ditangkap di Jawa Barat dan satu orang lainnya ditangkap di Kalimantan Timur pada 14, 15, dan 16 Mei 2022.
Diketahui ISIS baru memiliki pemimpin baru, yaitu Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi menggantikan Abu Ibrahim al-Qurashi yang tewas. Abu Hassan diumumkan sebagai pemimpin ISIS pada Maret 2022 lalu.
"Dari penyidikan Densus menyebutkan beberapa orang dari 24 itu telah melakukan baiat kepada pemimpin ISIS yang baru dan beberapa diantaranya mau bergabung dengan MIT," tegasnya.
Mantan Kapolres Poso itu menyebutkan, dalam berbaiat kepada pemimpin ISIS, beberapa orang itu melakukannya secara mandiri dengan membaca teks baiat dari sebuah grup whatsapp. "Mereka berbaiat dengan direkam video handphone lalu dikirim ke grup WA khusus mereka," tegasnya.
Selain berbaiat kepada ISIS, sebagian dari 24 orang yang ditangkap, berperan sebagai pendukung MIT dan hendak bergabung bersama dua DPO MIT yang masih diburu satgas Operasi Madago Raya di hutan pegunungan Poso, Parigi Moutong, hingga Sigi. Dukungan yang hendak mereka berikan ke MIT berupa logistik (makanan-minuman) termasuk menyiapkan amunisi untuk kekuatan persenjataan MIT.
Dari hasil penyidikan Densus juga diketahui bahwa beberapa dari 24 orang yang ditangkap di telah melakukan pelatihan terorisme atau idad. "Mereka melakukan kegiatan idad di wilayah Poso dan Tojo Unauna, Sulawesi Tengah," tandasnya.
Selain melakukan penangkapan 22 orang di Poso, Tojo Unauna, dan satu di Kalimantan Timur serta satu di Jawa Barat, Densus ikut mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya, delapan pucuk senapan PCP, peredam, penyangga senapan, satu pucuk senapan PCP merah hitam, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin M16, 244 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 10 butir amunisi kaliber 38 spesial, dua pembungkus peluru, satu buah panah, enam buah anak panah, 22 bilah parang, empat bilah badik, satu buah pisau lipat, dan 26 unit ponsel. (OL-15)
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Terduga teroris itu diringkus di kontrakan istri ketiganya di RT 001 RW 09 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Lelaki kelahiran Padang 12 Agustus 1992 tersebut dibawa ke Rumah Tshanan Polda Metro Jaya (PMJ) guna di interogasi lebih lanjut.
Terduga teroris yang ahli merakit bom dan membuat senjata api bernama Wiji Santoso alias Patri alias Dwi, 44, ditangkap di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Kecamatan Beji, Depok
DETASEMEN Khusus 88 Antiteror tidak mengenal lelah. Selama seminggu terakhir terus bergerak memburu pelaku yang hendak melakukan aksi teror dan berhasil menangkap tiga lagi di Serang,
Selama ini mereka bekerja sama dengan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Serta, bertugas menjadi pengirim logistik dan fasilitator pemberangkatan ke Suriah.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Satgas Tinombala temukan barang bukti kelompok Ali Kalora berupa alat komunikasi, amunisi senjata api, hingga peralatan masak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved