Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dow Gandeng Bintari Atasi Masalah Sampah di Kota Semarang

Mediaindonesia.com
13/5/2022 10:44
Dow Gandeng Bintari Atasi Masalah Sampah di Kota Semarang
Perusahaan Dow bekerja sama dengan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) dalam pengelolaan sampah di Kota Semarang.(Ist/Bintari)

DOW, perusahaan material science terkemuka di dunia, hari ini mengumumkan inisiatif baru, bekerja sama dengan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Kerja sama ini bertujuan untuk membantu pengelolaan sampah sekaligus mempromosikan ekonomi sirkular di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Didukung penuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, inisiatif ini membantu program pemkot dalam mengatasi masalah sampah melalui sejumlah program pengelolaan sampah di enam desa dalam rentang waktu 1,5 tahun mulai April 2022.

Program ini antara lain berisi kegiatan edukasi pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah kepada 1.000 keluarga yang tinggal di enam desa tersebut.

Program juga meningkatkan kapasitas Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan ekonomi sirkular.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga dari 180 kg menjadi 360 kg per hari melalui kolaborasi dengan enam unit TPS3R, yang masing-masing terdapat di setiap desa.

Baca juga: Tumpukan Sampah Mengepung Yogyakarta

Keenam TPS3R tersebut adalah TPS3R Resik Mandiri di Desa Sambiroto, TPS3R Kampung Pilah Sampah di Desa Mangkang Kulon, TPS3R Sendang Mulyo di Desa Sendang Mulyo, TPS3R Sido Rahayu di Desa Purwosari, TPS3R Polaman di Desa Polaman, dan TPS3R Gemah di Desa Gemah.

Riswan Sipayung, Presiden Direktur Dow Indonesia, mengatakan, “Sampah merupakan permasalahan kompleks, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia, dan diperlukan kolaborasi berkelanjutan antar para pemangku kepentingan untuk mengatasinya."

"Melalui kerja sama dengan Bintari, kami ingin mendorong sinergi antar pemangku kepentingan sekaligus perubahan perilaku pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dimulai dari lingkungan rumah tangga," kata Riswan dalam keterangan pers, Jumat (13/5) .

"Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen kuat Dow untuk mencapai target keberlanjutan perusahaan, sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan pemerintah dengan memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan pengurangan emisi karbon,” jelasnya.

Sebagai salah satu kota penghasil sampah terbesar di Indonesia, Semarang menghasilkan sekitar 1.270 ton sampah per hari dan sekitar 900 ton di antaranya dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) setiap hari.

Hanya sebagian kecil dari sampah yang didaur ulang dan sisanya terbuang ke laut yang kemudian berdampak terhadap lingkungan.

Pemkot Semarang telah meluncurkan berbagai kebijakan dan inisiatif yang relevan untuk membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah

Seperti program kantong plastik berbayar untuk meminimalkan jumlah sampah plastik, menetapkan jalur khusus untuk truk sampah, dan memasukkan pengolahan sampah ke dalam Proyek Energi Listrik kota di TPA Jatibarang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, FX. Bambang Suranggono, S.Sos, mengatakan, “Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang memberikan apresiasi kepada Bintari dan Dow Indonesia atas inovasi mereka dalam menyelenggarakan program pendampingan bank sampah dengan TPS3R sebagai tulang punggung aktivitas daur ulang."

"Serta mengadakan kegiatan yang mendorong sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat khususnya pelaku kegiatan di bank sampah lokal, pemerintah daerah dan kelurahan, sampai pengusaha,” jelasnya.

Amalia Wulansari, Direktur Eksekutif Bintari, mengatakan, “Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting."

"Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang aktif dan berkesinambungan agar mereka benar-benar memahami pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga," jelas Amalia.

"Kami mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Dow untuk mengatasi permasalahan sampah, dan kami berharap kerja sama ini–dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang–dapat mendorong sinergi antar pemangku kepentingan,untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi permasalahan sampah di Semarang," tuturnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya