Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RATUSAN warga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres Tahun 2024.
Mereka yang tergabung dalam relawan desa untuk Ganjar atau disebut Des Ganjar ini, terdiri dari sejumlah elemen masyarakat yang mewakili Lima Kabupaten/Kota yang ada di Yogyakarta.
Menurut Ketua relawan Des Ganjar Yogyakarta, Wahyudi, masyarakat di daerah yang berjuluk ‘Kota Pelajar’ ini mendukung Ganjar karena sosoknya yang berwibawa, cerdas dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat.
“Beliau Pemimpin disegani, kita sayangi. Pak Ganjar bisa merangkul semuanya, bisa ke masyarakat kecil, petani, penambang pasir bahkan UMKM, semua lapisan masyarakat,” kata Wahyudi di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY, dalam keterangannya, Kamis (12/5).
Menurutnya, orang nomor satu di pemerintahan Jawa Tengah itu merupakan pemimpin berprestasi, humanis dan peduli kepada masyarakat desa. Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat desa di Yogyakarta untuk mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029.
Untuk menyakinkan pentingnya dukungan masyarakat desa kepada Ganjar, Wahyudi pun mengutip perkataan mantan Wakil Presiden sekaligus tokoh Bangsa Indonesia, Bung Hatta.
"Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” kata Wahyudi mengutip pernyataan Bung Hatta.
“Pernyataan itulah yang menggambarkan mengapa kita berkumpul bersama-sama di sini,” lanjut Wahyudi.
Wahyudi mengaku telah mempunyai strategi untuk memenangkan Ganjar di wilayah yang bersemboyan ‘Memayu Hayuning Bawana’ ini. Semboyan Yogyakarta itu berarti ‘Memperindah Keindahan Dunia’.
Deklarasi juga dimeriahkan dengan senam massal yang dihadiri para wanita, penampilan Reog Nawangsih, Tari Mulatsari, kesenian tradisional Gejog Lesung - Gambyong Mari Kangen, tausyiah keislaman dan dorprize.
Selain itu, ada juga parade budaya ciri khas Yogyakarta bernama ‘Bregodo Lombok Ijo’ serta pawai makanan tempo dulu.
Menurut Wayhudi, parade makanan tempo dulu yang disajikan terdiri dari 20 jenis makanan ringan, diantaranya Brangkal yakni singkong yang diracik dengan bumbu khas. Lalu, Thiwul Ayu, Mendut Ketan, Apem, Arem-Arem, Cucur, Wajik dan makanan berat bernama Sego Berkat yakni makanan nasi dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.
Ia mengungkapkan makanan tersebut kebanyakan di bungkus dengan dedaunan khususnya daun Jati. Hal itu telah dilakukan masyarakat tempo dulu. Menurutnya, hal ini juga dimunculkan untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik pada bungkus makanan.
“Kami semua sajikan dan gratiskan bagi warga yang hadir. Tadi yang hadir ada lebih dari 800 orang,” pungkasnya. (OL-13)
Hingga Juli 2025 terdapat 12 titik tambang ilegal skala besar di DIY. Dampak kerusakan lingkungan dan infrastrukturnya dinilai sangat merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.
Ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
Di Bantul, kunjungan wisatawan pada 9 sampai 11 Mei 2025 tercatat 29.850 orang. Kunjungan wisatawan paling banyak pada Minggu (11/5) yang mencapai 19.362 wisatawan.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluhkan soal kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia DIY mencatat, peredaran uang pada periode RAFI (Ramadan dan Idul Fitri) 2025 di DIY mencapai Rp4,60 triliun.
AJANG bergengsi sepeda lintas alam akan digelar di Bukit Klangon, Merapi, Yogyakarta. Putaran kedua 76 Indonesian Downhill 2025 dan 76 Indonesian Cross-country akan berlangsung Agustus ini
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
PERWAKILAN warga Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulonprogo mendatangi Kompleks Kepatihan, Yogyakarta menanyakan ganti rugi yang terdampak pembangunan jalur lintas selatan
KHAS Tugu Hotel membuka Kopiastory dan Piastory di area lobi. Nikmati kopi khas nusantara sekaligus belanja oleh-oleh eksklusif khas Yogyakarta.
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved