Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
RATUSAN warga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres Tahun 2024.
Mereka yang tergabung dalam relawan desa untuk Ganjar atau disebut Des Ganjar ini, terdiri dari sejumlah elemen masyarakat yang mewakili Lima Kabupaten/Kota yang ada di Yogyakarta.
Menurut Ketua relawan Des Ganjar Yogyakarta, Wahyudi, masyarakat di daerah yang berjuluk ‘Kota Pelajar’ ini mendukung Ganjar karena sosoknya yang berwibawa, cerdas dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat.
“Beliau Pemimpin disegani, kita sayangi. Pak Ganjar bisa merangkul semuanya, bisa ke masyarakat kecil, petani, penambang pasir bahkan UMKM, semua lapisan masyarakat,” kata Wahyudi di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY, dalam keterangannya, Kamis (12/5).
Menurutnya, orang nomor satu di pemerintahan Jawa Tengah itu merupakan pemimpin berprestasi, humanis dan peduli kepada masyarakat desa. Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat desa di Yogyakarta untuk mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029.
Untuk menyakinkan pentingnya dukungan masyarakat desa kepada Ganjar, Wahyudi pun mengutip perkataan mantan Wakil Presiden sekaligus tokoh Bangsa Indonesia, Bung Hatta.
"Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” kata Wahyudi mengutip pernyataan Bung Hatta.
“Pernyataan itulah yang menggambarkan mengapa kita berkumpul bersama-sama di sini,” lanjut Wahyudi.
Wahyudi mengaku telah mempunyai strategi untuk memenangkan Ganjar di wilayah yang bersemboyan ‘Memayu Hayuning Bawana’ ini. Semboyan Yogyakarta itu berarti ‘Memperindah Keindahan Dunia’.
Deklarasi juga dimeriahkan dengan senam massal yang dihadiri para wanita, penampilan Reog Nawangsih, Tari Mulatsari, kesenian tradisional Gejog Lesung - Gambyong Mari Kangen, tausyiah keislaman dan dorprize.
Selain itu, ada juga parade budaya ciri khas Yogyakarta bernama ‘Bregodo Lombok Ijo’ serta pawai makanan tempo dulu.
Menurut Wayhudi, parade makanan tempo dulu yang disajikan terdiri dari 20 jenis makanan ringan, diantaranya Brangkal yakni singkong yang diracik dengan bumbu khas. Lalu, Thiwul Ayu, Mendut Ketan, Apem, Arem-Arem, Cucur, Wajik dan makanan berat bernama Sego Berkat yakni makanan nasi dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.
Ia mengungkapkan makanan tersebut kebanyakan di bungkus dengan dedaunan khususnya daun Jati. Hal itu telah dilakukan masyarakat tempo dulu. Menurutnya, hal ini juga dimunculkan untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik pada bungkus makanan.
“Kami semua sajikan dan gratiskan bagi warga yang hadir. Tadi yang hadir ada lebih dari 800 orang,” pungkasnya. (OL-13)
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
JKPI tengah mengupayakan songket sebagai warisan budaya dunia.
Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.
Hingga Juli 2025 terdapat 12 titik tambang ilegal skala besar di DIY. Dampak kerusakan lingkungan dan infrastrukturnya dinilai sangat merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.
Ketimpangan ketidakpastian, disrupsi ekonomi, hingga tekanan lingkungan hidup, semuanya memerlukan bentuk keberdayaan sosial
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
Dana Keistimewaan DIY 2026 akan dipangkas lebih dari 50% hingga menjadi Rp500 miliar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, berat jika harus melakukan lobi-lobi
PEMERINTAH pusat merencanakan pengurangan Dana Keistimewaan (Danais) bagi DIY, sebesar 50%, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pemda perlu mencari sumber dana lain
KASUS Leptospirosis di Kota Yogyakarta dilaporkan meningkat signifikan meski musim hujan telah berakhir. Diduga, peningkatan kasus tersebut berkaitan dengan persoalan sampah.
Merayakan Hari Kemerdekaan. Indonesia bisa dengan mendatangi beragam tempat bersejarah dan sarat makna budaya.
Landasan hukum untuk menindak tegas fenomena ini sudah ada, yaitu Instruksi Gubernur DIY Nomor 5 Tahun 2024 tentang Optimalisasi Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved