Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RELOKASI dan penataan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 yang tidak menimbulkan masalah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendapat apresiasi dari Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. Ia mengapresiasi relokasi pedagang yang semula berada di emperan Malioboro ke tempat yang lebih layak dan bagus.
“Dari kunjungan ke Teras 1, saya sempat berdiskusi dengan para penjual. Para pedagang mereka merasa lebih nyaman di tempat yang baru dan mereka merasa tidak tergusur tapi mereka berpindah dengan sukarela dan mereka menemukan tempat yang lebih baik,” kata Andreas Hugo Pareira saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI meninjau Teras 1 Malioboro, di Kota Yogyakarta, Senin (18/4/2022).
Lebih lanjut Andreas menerangkan bagaimana model pemindahan PKL seperti ini juga bisa menjadi contoh untuk daerah yang lain.
Karena, menurut Andreas, banyak daerah yang sampai sekarang tidak berhasil dalam memindahkan PKL dari satu lokasi yang ke lokasi yang lain dan seringkali menimbulkan konflik di antara PKL dengan Satpol PP. Sehingga kemudian ini dapat menimbulkan persoalan persoalan konflik dan menggagalkan proses pemindahan tersebut.
Baca juga: Ketua Fraksi Demokrat Dukung UKM Cincau Hitam di Pacitan Berkembang
Politikus PDI-Perjuangan ini menginginkan hal tersebut bisa menjadi role model bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, serta pemerintah daerah untuk mendukung program penataan PKL seperti di Yogyakarta, sehingga baik untuk tata kota dan menguntungkan untuk pedagang maupun pembeli. Termasuk untuk kenyamanan untuk pelaku pariwisata dan wisatawan.
Diketahui sekitar 1.800 PKL di sepanjang Malioboro menempati dua lokasi yakni di Teras Malioboro 1 dengan kapasitas 800 pedagang dan di Teras Malioboro 2 dengan kapasitas 1.040 pedagang.
“Jadi para pedagang tidak dipindah keluar kawasan Malioboro. Tetap di Malioboro hanya dikumpulkan di dua tempat, tidak lagi menyebar sepanjang pedestarian,” imbuh Andreas. (RO/OL-09)
Pelaku selalu membawa seragam Satpol PP yang disimpan di dalam jok motornya.
Dengan alasan kebutuhan ekonomi, sejumlah pedagang yang memiliki kios di pasar itu nekat menjajakan dagangannya di tepi jalan mulai pukul 05.00-09.00 pagi
Masih banyak pedagang asongan yang tidak menggunakan masker saat berjualan. Itu berbahaya karena berisiko menularkan covid-19.
Sebelumnya dari hasil swab test PCR pedagang di tiga pasar positif covid-19 yakni Pasar Perumnas Klender, Pasar Serdang, Pasar Rawa Kerbau, dan Pasar Lontar.
Jangan berserakan di trotoar dan pingir jalan. Itu kesannya kumuh. Kan trotoar udah dibikin cantik, tapi kemudian menjadi kesannya nanggung. Kebijakan ini jadinya enggak terukur
Jimmy yang akhirnya bisa kembali mengais rezeki di tengah pandemi pun mengaku senang dengan kebijakan PPKM yang terbaru.
Selain bantuan perumahan, masyarakat juga akan mendapatkan dukungan berupa alat bantu usaha
Pada Januari 2025 ini jalannya pembangunan ditargetkan telah mencapai 60%
Sedikitnya 100 warga kolong tol dalam kota Km 25, sekitar Jembatan Tiga, Pluit, Jakarta Utara, hingga kemarin memilih tetap bertahan di posko pengungsian yang berdiri di kawasan tersebut.
Pedagang tidak masalah dipindahkan dengan harapan tempat baru bisa mendatangkan konsumen lebih banyak
Pemindahan pedagang ini bertujuan agar kegiatan jual beli pedagang tidak mengganggu aktivitas lalu lintas di sekitar Senen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved