Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH pusat akan segera merealisasikan pembangunan bendungan Riam Kiwa, Kabupaten Banjar, sebagai salah satu upaya mereduksi ancaman bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan. Namun proyek senilai Rp1,7 triliun tersebut masih terganjal pembebasan lahan dan alih fungsi kawasan hutan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaifullah Tamliha mengatakan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur di Kalsel sudah diakomodir pemerintah pusat. Salah satunya pembangunan bendungan Riam Kiwa.
"Pembangunan bendungan Riam Kiwa akan dimulai pada akhir tahun ini. Keberadaan bendungan ini sangat penting untuk mereduksi banjir di Kabupaten Banjar dan Kalsel," ucap Syaifullah.
Dalam kunjungan kerja di Kalsel, sejak Senin (18/4), Komisi V DPR RI telah menerima aspirasi sejumlah usulan pembangunan infrastruktur di Kalsel. Syaifullah berharap usulan proyek-proyek strategis di Kalsel ini dapat terakomodir sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terkait pembangunan bendungan Riam Kiwa ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya beberapa waktu lalu mengungkapkan rencana pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar yang masih terkendala alih fungsi lahan. Menteri LHK telah menginstruksikan Dirjen Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca juga: Stafsus Wapres Berharap Pembangunan Bendungan Bolango Ulu Dipercepat
Bendungan Riam Kiwa didesain seluas 771,51 hektare, berada di dua desa yakni Desa Angkipih dan Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar. Dari luas tersebut 753,85 hektare masuk dalam kawasan hutan, 5,81 hektare berada di area penggunaan lain dan 11,85 hektare merupakan hutan produksi terbatas.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan kunjungan Komisi V DPR RI membawa angin segar bagi pembangunan Kalsel.
"Pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bendungan dan pelabuhan sangat kami butuhkan. Apalagi dikaitkan dengan posisi Kalsel sebagai gerbang Ibu Kota Negara," kata Roy.
Pemprov Kalsel sendiri mengusulkan sejumlah infrastruktur strategis seperti jalan Lintas Banjarbaru-Batulicin, jalan akses Bandara Syamsudin Noor, Jembatan Penghubung Pulau Laut Pulau Kalimantan, Jembatan Duplikasi Paringin, jalan lintas tengah Mataraman-Sungai Ulin.
Kemudian, Jalur Kereta Api Tanjung-Banjarmasin, pengembangan Pelabuhan Trisakti, Pelabuhan Swarangan, Bandara Warukin, Bendungan Riam Kiwa, Bendungan Kusan, pengendali Banjir dan Bendungan Pancur Hanau Hulu Sungai Tengah, Penanggulangan Kekumuhan Kawasan Perkotaan, Rumah Susun ASN Banjarbakula, Pegembangan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Banjarbakula, Pemenuhan Air Bersih dan Sanitasi Pedesaan serta Bus Rapid Transit Banjarbakula.(OL-5)
DI tangan Gubernur Sahbirin Noor ada angin perubahan yang diembuskan
HUTAN tidak hanya kayu. Para petani di pinggiran hutan di Kalimantan Selatan sudah membuktikannya
PROGRAM Revolusi Hijau tidak fokus pada satu soal. Selain penanaman pohon sebagai sebuah gerakan massal
PEGUNUNGAN Meratus merupakan gugusan gunung yang memanjang dari selatan ke utara melintasi 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan
MENYAMBUT tibanya bulan suci Ramadan 1445 H, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar Ramadhan Cake Fair (Pasar Wadai).
Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan ditiadakan karena pandemi covid-19.
Pemeliharaan jalan di Kota Cirebon, akan terus dilakukan hingga akhir tahun nanti.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
SUMEDANG akan memulai pembangunan jalan lingkar utara yang menjadi akses menuju kawasan wisata Bendungan Jatigede.
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved