Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PETANI kopi di Kota Pagaralam memerlukan adanya akses pasar. Hal ini dilakukan agar memperkuat petani kopi karena petani inilah yang rentan terdampak fluktuasi harga komoditas tersebut.
Peneliti dari University of Adelaide Australia, Sacha Amaruzaman, mengatakan harga kopi yang fluktuatif membuat petani tidak bisa mengandalkan tanaman itu saja sebagai pendapatan rumah tangga. "Dampak perubahan iklim memang terasa di Pagaralam, namun petani di sana tampaknya lebih rentan terhadap perubahan harga, sehingga perlu penanganan aspek pasar terlebih dahulu," katanya saat lokakarya pertanian berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi di Pagaralam, Selasa (12/4).
Karena itu, Sacha mengatakan, petani di Pagaralam menerapkan sistem pertanian agroforestri, di mana kopi yang ditanam dengan menggunakan sejumlah tanaman penaung. "Harga kopi ini yang membuat petani melakukan guna lahan multifungsi secara masif," katanya.
Diketahui, World Agroforestry (ICRAF) telah bekerja sama dengan University of Adelaide untuk melakukan penelitian terkait pertanian berkelanjutan melalui proyek Indogreen di Pagaralam sejak 2018.
Sementara itu, Koordinator Proyek Penelitian Indogreen Betha Lusiana mengatakan petani kopi di Pagaralam butuh kebijakan pertanian yang fokus pada penyediaan akses pasar dan pembiayaan. "Hal itu menjadi salah satu rekomendasi dari hasil penelitian selama empat tahun terakhir," katanya.
Tak kalah penting, Betha menambahkan, akses pasar yang potensial adalah kopi robusta berkualitas premium. Berdasarkan kajian Indogreen, kendala terbesar bagi petani kopi di Pagar Alam saat ini adalah terbatasnya akses ke pasar kopi premium karena ketiadaan insentif, sehingga kopi yang dijual kebanyakan masih berupa kopi asalan, yaitu kopi yang dipetik saat masih hijau atau belum matang.
Harga yang lebih sesuai dengan pasar akan menjadi insentif bagi petani untuk meningkatkan cara panen, pascapanen, dan pemasaran produksi kopi. Karena itu petani perlu mengembangkan agribisnis kopi terutama produksi biji kopi berkualitas premium.
"Agar dapat mengakses pasar kopi premium diperlukan beberapa prasyarat seperti peningkatan kualitas kopi melalui pengelolaan pascapanen serta penguatan kelembagaan petani," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Pagaralam Gunsono Mekson mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas kopi milik petani di daerah itu. "Kami menerapkan program sambung pucuk sejak 2019," kata dia.
Teknik sambung pucuk yaitu penyambungan batang atas atau entres dari tanaman kopi produktif dengan batang bawah dari perakaran tanaman kopi yang sudah tua atau kurang produktif.
Ilman Masyhuri, Kepala Bidang Perekonomian SDA, Infrastruktur dan Kewilayahan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pagaralam, menambahkan pihaknya mendorong hilirisasi kopi. "Hilir ini perlu berjalan lancar, jangan sampai setelah panen petani bingung menjual kopi kemana," katanya.
Sedangkan Pegiat kopi dari Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia, Nisdiarti mengatakan secara perlahan pihaknya telah menuju ke pasar premium untuk kopi Pagaralam. "Kami telah menyiapkan empat rumah produksi untuk kualitas kopi premium, sehingga kualitas kopi ini sudah sesuai kriteria pasar ekspor," katanya. (OL-15)
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Meski objek wisata di Pagaralam sudah boleh beroperasi, tetapi pemeerintah kota tetap menjalankan protokol kesehatan covid-19 yang ketat.
TINGGINYA intensitas curah hujan saat peralihan musim sekarang ini membuat potensi bencana longsor di wilayah Pagaralam sangat besar.
PEMKOT Pagaralam mengajak petani kopi untuk mengembangkan tanaman penaung yang bernilai ekonomis untuk menambah pendapatannya.
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pencanangan Kota Pagaralam sebagai kota energi hijau, Senin (24/1/2022).
MENPAREKRAF Sandiaga Uno ditantang emak-emak memasak kue gunjing di Pagaralam, Sumatra Selatan saat mengunjung pameran Kabupaten Kota Pagaralam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved