Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
NUTRITION International dan Save the Children, bekerja sama dengan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), menggelar pelatihan pengelolaan program gizi mikro bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (30/3) sampai Jumat (1/4).
Pelatihan melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) itu diikuti 50 tenaga kesehatan dari 17 Puskesmas.
Mereka dilatih oleh staf dinas kesehatan setempat, meliputi suplementasi tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil, suplementasi vitamin A, dan pengobatan diare pada balita dengan oralit dan zink.
Baca juga: Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus Meninggal Dunia di Kupang
Pelatihan itu bertujuan mengembangkan kapasitas staf Puskesmas, khususnya bagian kesehatan keluarga dan gizi, serta bagian penanganan diare dalam bidang konseling maupun manajemen program gizi mikro.
Maternal and Child Nutrition Advisor dari Nutrition International Tutut Sri Purwanti mengatakan,proyek BISA bertujuan
meningkatkan kesehatan dan gizi remaja perempuan dan laki-laki, ibu hamil, bayi, dan anak-anak dalam lingkup 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia memiliki prevalensi stunting pada anak sebesar 30,8% pada 2018 dan telah menurun bila mengacu pada data hasil Studi Status Gizi Indonesia terakhir.
Terkait faktor penentu stunting, pemerintah telah menetapkan target penurunan stunting menjadi sebesar 14% pada 2024, selain itu prevalensi anemia dan kekurangan energi kronis pada kehamilan juga ditargetkan untuk turun.
"Proyek BISA ini dirancang untuk berkontribusi pada tujuan pengurangan stunting nasional dan khususnya di kabupaten dampingan, salah satunya di Kabupaten Kupang," ujar Purwanti.
Salah satu fokus proyek BISA adalah mengenai gizi perempuan. Status gizi perempuan penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta untuk tumbuh kembang bayi mereka.
"Diet bergizi, pelayanan praktik gizi, dan gizi yang optimal sangat penting untuk mencegah segala bentuk malnutrisi sebelum, selama kehamilan, dan saat menyusui," tambahnya.
Purwanti menjelaskan perempuan lebih cenderung mengalami kehamilan yang sehat, tidak mengalami komplikasi yang mengancam jiwa jika bebas dari segala bentuk kekurangan gizi saat hamil, melakukan diet bergizi, memiliki akses layanan gizi penting, dan menerapkan praktik pola makan yang optimal selama kehamilan.
"Ibu dengan gizi yang baik akan menurunkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sehingga membantu untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya pada anak usia dini. Setelah kelahiran, perawatan gizi juga sangat penting untuk memenuhi gizi ibu saat menyusui dan untuk mengembalikan simpanan gizi tubuh mereka," tuturnya.
Pelatihan peningkatan kapasitas melalui konseling gizi dapat membantu perempuan dan anggota keluarganya membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk meningkatkan asupan gizi. Hal ini termasuk pengambilan keputusan dan tindakan tentang jenis, keragaman dan jumlah makanan yang perempuan harus makan untuk memenuhi kebutuhan diet, jumlah aktivitas fisik yang dia butuhkan, dan konsumsi suplemen makanan yang diperlukan.
"Banyak perempuan tidak menerima konseling gizi berkualitas, meskipun layanan ini direkomendasikan dalam komponen pelayanan kesehatan. Pelatihan untuk memberikan peningkatan kapasitas tentang bagaimana meningkatkan cakupan, kualitas dan pemerataan konseling gizi ibu dan pengasuh bayi atau balita," kata Purwanti.
Dia menegaskan konseling idealnya mencakup remaja putri dan perempuan usia subur dalam tiga periode yaitu, prakonsepsi (bagi mereka yang merencanakan kehamilan), kehamilan, dan setelah melahirkan (setidaknya enam bulan setelah melahirkan). Namun untuk pelatihan kali ini, materi konseling berfokus pada masa kehamilan dan masa pengasuhan bayi/balita.
"Konseling adalah salah satu bentuk komunikasi antar pribadi yang membantu mempengaruhi individu untuk mengadopsi dan memelihara praktik positif. Konseling gizi ibu, bayi, dan balita merupakan salah satu proses interaktif antara penyedia layanan, seorang peremouan, dan keluarganya selama informasi tersebut dibagikan dan dukungan diberikan agar wanita tersebut, pengasuh, dan keluarganya dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk memperbaiki gizi dirinya dan anaknya," jelasnya.
Dia berharap selama pelatihan peserta memperoleh penyegaran ilmu sehingga memperkaya pengetahuan untuk peningkatan dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas dan kader Posyandu di desa masing-masing.
Pelatihan juga diharapkan dapat meningkatkan cakupan dan mutu penyuluhan gizi sebelum dan selama kehamilan, menyusui, dan pengasuhan anak sampai dengan 2 tahun serta 5 tahun.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Tjokorda Istri Sri Febrian S menegaskan tentang pentingnya pendataan dan analisis data yang baik oleh tenaga kesehatan di lapangan.
Dia mengatakan Kabupaten Kupang menargetkan untuk menurunkan angka stunting sebesar 14% pada 2024. Untuk mencapai target ini diperlukan kerja keras dan kerja sama lintas sektor.
Sejauh ini, pelayanan Posyandu telah berjalan dengan baik, seperti penimbangan berat untuk bayi balita, namun yang perlu ditingkatkan adalah pengawasan gizi di mana data tersedia namun tidak ada asesmen dan analisa data. Contohnya, tenaga kesehatan tidak hanya memasukkan data hasil timbangan anak, namun perlu juga menganalisa anak-anak yang timbangannya tidak naik dalam bulan berjalan.
"Dengan analisa tersebut dapat diketahui anak mana yang status gizinya buruk, gizi kurang dan seterusnya. Dari situ dapat ditelusuri penyebabnya, apakah pola makan yang salah, atau sanitasi yang tidak bersih. Selanjutnya perlu sweeping dengan mengajak masyarakat datang ke posyandu," tambah Febrian.
Febrian juga menekankan agar pemberian TTD pada ibu hamil perlu terus diperhatikan karena masih ada ibu hamil yang tidak dapat TTD. Gizi ibu hamil pun harus diperhatikan, dan ibu hamil tidak boleh mengalami anemia, dan jika Hb (hemoglobin) turun di bawah 8 g/dL, maka itu mempertaruhkan dua nyawa.
Terkait dengan cakupan vitamin A di Kabupaten Kupang sudah mencapai 97%, namun tenaga kesehatan harus tetap waspada karena meskipun bukan lagi merupakan salah satu indikator percepatan penurunan stunting, pemberian vitamin A tetap penting untuk meningkatkan imunitas balita sehingga mencegah diare dan pneunomia.
Febrian mengharapkan peran aktif peserta selama pelatihan karena pengetahuan yang diperoleh sangat berguna bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil dan balita di wilayah masing-masing. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Nutrition International untuk komitmen dalam mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting melalui program BISA tersebut.
Pelatihan itu dilakukan secara daring dan luring, dan peserta dibagi ke dalam dua kelas yang masing-masing terdiri dari 25 orang. Semua peserta, narasumber, dan panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat termasuk persyaratan hasil rapid test antigen yang negatif. (OL-1)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved