Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Stok Minyak Goreng di Jawa Tengah Cukup Hingga 3 Bulan ke Depan

Akhmad Safuan
29/3/2022 20:12
Stok Minyak Goreng di Jawa Tengah Cukup Hingga 3 Bulan ke Depan
Pedagang membungkus minyak goreng curah eceran(ANTARA FOTO/Rahmad)

STOK minyak goreng di Jawa Tengah mencukupi untuk kebutuhan hingga tiga bulan ke depan, karena hingga saat ini masih tersedia baik di produsen maupun distributor mencapai 108 ribu ton sedangkan kebutuhan rata-rata 36 ribu ton per bulan.

Kepala Polda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Selasa (29/3), bersama pejabat utama Forkopimda Kota Semarang dan Tim Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah tempat dari mulai pabrik minyak goreng, grosir dan sejumlah pasar untuk mengecek secara langsung ketersediaan minyak goreng di provinsi ini.

Berdasarkan sidak tersebut, diketahui ketersediaan bahan pokok terutama minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jawa Tengah hingga tiga bulan ke depan, sehingga diharapkan warga tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan akibat kekurangan stok minyak goreng.

"Berdasarkan perhitungan kebutuhan minyak goreng di Jawa Tengah adalah 36 ribu ton per bulan, sedangkan saat ini jumlah stok yang ada sebanyak 109 ribu ton, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan," kata Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi.

Ketersediaan stok minyak goreng tersebut, lanjut Ahmad Luthfi, diperoleh dari satu produsen minyak goreng, empat distributor besar dan 118 distributor yang ada di Jawa Tengah. Untuk memastikan ketersediaan minyak goreng tersebut, pihaknya langsung melakukan pengecekan di sejumlah tempat dari mulai pabrik hingga pedagang.

Baca juga:  Ini Rekomendasi KPPU ke Pemerintah Soal Kebijakan Minyak Goreng

Dari pengecekan itu juga, ungkap Ahmad Luthfi, tidak ditemukan adanya penyimpangan sesuai yang dikhawatirkan karena semua telah sesuai dengan mekanisme yang ada.

"Warga tidak perlu khawatir terjadinya kekurangan, pengecekan ini sebagai langkah untuk melihat secara langsung ketersediaan minyak goreng pada saat Ramadan dan lebaran," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jumlah minyak goreng Indonesia secara perhitungan cukup melimpah, sebagai salah satu produsen terbesar maka mengherankan jika terjadi kelangkaan.

"Jika kita hitung, sejak Desember lalu kita lakukan operasi pasar, seharusnya persoalan minyak goreng sudah selesai," ujar Ganjar Pranowo.

Setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET), lanjut Ganjar Pranowo, jumlah stok minyak goreng melimpah di pasaran. Berdasarkan data, jumlah minyak goreng kemasan dengan harga Rp23.000 per liter mencapai 575.064 liter, sedangkan kebutuhan yang ada adalah 458.064 liter sehingga terjadi surplus.

"Kondisi ini berbeda dengan minyak goreng curah hampir setiap daerah kosong, sehingga harus dilakukan terobosan tertentu," tutur Ganjar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya