Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PROGRAM pendampingan seni rupa Aksi Selaras Sinergi (Aksilarasi) kembali digelar di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nuaa Tenggara Timur (NTT).
Pameran instalasi seni bertema Jama Bebea ini digelar dengan menampilkan 22 perupa asal Manggarai.
Pameran yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) ini digelar di zona 3 Waterfront Labuan Bajo pada 12 - 26 Maret 2022 dan terbuka untuk kunjungan publik.
Berangkat dari cerita dan budaya lokal serta pengalaman pribadi sebagai individu yang lahir dan tumbuh di Labuan Bajo, peserta program akan didampingi dalam penciptaan dan pengembangan karya yang meliputi pengembangan konsep atau cerita, pemilihan dan penggunaan bahan/material, produksi karya, produksi pameran, hingga komersialisasi karya.
Baca juga: Nelayan Labuan Bajo Terima Bantuan Tunai
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina hadir membuka kegiatan pameran dan menyampaikan dukungan terhadap kreativitas dan pesan terhadap tanggung jawab pada kaidah-kaidah keberlanjutan lingkungan.
"Gunakan kesempatan kreativitas ini untuk berkarya. Sesuai konsep kita ke depan, dunia ini bergerak ke ranah lingkungan 'sustainability', sehingga selalu masukkan aspek itu ke dalam karya-karya teman-teman semua, karena kadang-kadang lebih mudah mengajarkan orang-orang lewat karya seni dibanding melalui pendidikan formal biasa," ungkap Shana dalam keterangan pers, Jumat (18/3).
"Teman-teman seni rupa disini punya peran yang sangat besar untuk memasyarakatkan tentang bagaimana sadar wisata, sadar lingkungan, dan misi-misi lingkungan lainnya yang akan jauh lebih mudah jika disampaikan lewat karya seni," jelasnya
Dalam kesempatan tersebut, Shana juga berharap agar kreativitas seni rupa ini dapat menjadi budaya baru bagi masyarakat Labuan Bajo. Budaya berkreasi dan berkolaborasi antar seluruh pelaku kreatif seni rupa diharapkan dapat menciptakan karya-karya luar biasa yang bisa makin mengangkat banyak aspek histori kehidupan masyarakat.
Koordinator Musik, Seni Pertunjukan, dan Seni Rupa, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sudaryana, mengungkapkan apresiasinya khususnya kepada para peserta yang antusias mengusung konsep Jama Bebea.
Menurutnya, kolaborasi bersama melalui konsep kearifan lokal seperti Jama Bebea ini akan menjadi salah satu jalan merawat budaya lokal setempat.
"Saya sangat mengapresiasi semangat dari teman-teman yang ada di Labuan Bajo ini, bagaimana mereka membuat Jama Bebea ini,"" ungkap Sudaryana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut menyampaikan apreasiasinya atas penyelenggaraan kegiatan Aksilarasi Seni Rupa yang mengangkat tema dan budaya kearifan lokal setempat, sehingga masyarakat dapat memaksimalkan berbagai potensi yang ada untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo.
Ekos, salah seorang peserta Aksilarasi Seni Rupa mengungkapkan harapannya dengan adanya pameran karya Jama Babea bisa memicu semangat para perupa dan seniman Labuan Bajo untuk mengaktualisasikan karya-karya mereka untuk mewarnai kota Labuan Bajo.
Sementara itu, istilah 'Jama Bebea' berasal dari bahasa Bajo yang berarti kerja bersama atau gotong royong, mencerminkan proses kerja bersama yang dilakukan para perupa dalam pembuatan instalasi ini.
Jama Bebea hadir sebagai refleksi terhadap perkembangan kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat pesisir dan pegunungan, di saat budaya gotong royong mulai tenggelam seiring masuknya pengaruh dari luar.
Dalam kebudayaan di Indonesia Timur, khususnya di Manggarai Raya, praktik gotong royong dapat dilihat dalam berbagai ritual adat seperti ‘ritual penti’ dan pembukaan lahan baru di wilayah pegunungan. Sedangkan di wilayah pesisir, praktik gotong royong dikerjakan dalam proses pembuatan perahu nelayan dan jala ikan.
Instalasi Jama Bebea terbuat dari jala ikan yang didukung oleh susunan nyiru (alat untuk menapis beras), dengan ditopang oleh rangka yang terbuat dari rangkaian bambu utuh.
Instalasi ini juga menghadirkan patung “pohon” yang terbuat dari kayu-kayu dari Pantai Atlantis di Jalan Gorontalo, dan irus yang telah dilukis oleh perupa. (RO/OL-09)
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengembalikan status internasional Bandara Ahmad Yani dan mendorong sektor pariwisata serta investasi di Jawa Tengah.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Adanya aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat, berisiko merusak potensi ekonomi kreatif dan mereduksi kepercayaan dunia terhadap brand pariwisata Indonesia.
Pariwisata jika dirawat dengan baik akan berkelanjutan dan terus menerus ada untuk menyejahterakan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved