Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBANGUNAN food estate Kalimantan Tengah (FE Kalteng) telah dimulai pada 2020 dan terus berlangsung hingga sekarang. Pengembangan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dilakukan secara bertahap terkait dengan diperlukannya kesesuaian dan kesiapan lahan, petani, dan infrastruktur tata air di lokasi yang akan dikembangkan. Penetapan Kalimantan Tengah untuk program food estate tidak serta merta muncul begitu saja, namun melalui proses yang panjang.
Program food estate adalah ide visioner Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran yang diusulkan langsung kepada Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada 2017.
“Program Strategis Nasional food estate di Kalimantan Tengah akan memberikan multiplier effect bagi semua sektor, peningkatan kesejahteraan petani hingga penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya menjadi daya ungkit perekonomian di Kalimantan Tengah. Peluang ini harus ditangkap dan dijalankan serius dan fokus dengan melibatkan stakeholders terkait dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ucap Guberrnur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di Kota Palangka Raya, Kamis (10/3/2022)
Baca Juga: Jokowi Minta Kelembagaan Food Estate di Jateng Diperkuat
Program Strategis Nasional (PSN) yang dipercayakan kepada Provinsi Kalimantan Tengah oleh Pemerintah Pusat, tentu bukan hanya didasari ketersediaan lahan yang luas, namun melalui pertimbangan yang matang dari segala aspek. Pandemi covid-19 yang masih melanda dan belum tahu kapan berakhir, menjadikan food estate kemungkinan jadi sebuah jawaban bahkan strategi pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan yang mungkin saja terjadi bila pandemi covid- 19 masih terus berlanjut.
Di sisi lain, dengan ditetapkannya Ibu Kota Negara baru di Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, provinsi tetangga, maka Kalteng harus mempersiapkan diri dengan baik, terlebih Kalteng berada di posisi poros/center.
Sebagaimana diketahui, wilayah food estate Kalteng merupakan wilayah rawa pasang surut dan lebak, yang artinya air relatif/cukup tersedia sepanjang tahun. Namun memerlukan infrastruktur dan penataan air agar sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan dibudidayakan.
Dengan demikian, untuk pengembangan food estate Kalteng, dilakukan secara bertahap dan terukur agar dicapai hasil yang secara langsung dapat dirasakan oleh petani dan masyarakat serta tujuan produksi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan wilayah.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan food estate Kalteng berupa intensifikasi lahan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Intensifikasi lahan merupakan kegiatan pengembangan budidaya pada lahan pertanian eksisting petani, yang pada kegiatan jenis ini pemerintah memberikan bantuan berupa pengolahan tanah dan sarana produksi (benih, pupuk, pembenah tanah dan pestisida) yang sesuai rekomendasi.
Kegiatan intensifikasi yang dimulai pada 2020 dan dilanjutkan pada 2021, telah dilaksanakan pada luasan lebih dari 42 ribu hektare (ha). Produksi pada lokasi pengembangan tahun 2020 pada luasan lebih dari 29 ribu ha mencapai 114.611 ton GKG, sedangkan pada lokasi pengembangan tahun 2021 pada luasan lebih dari 13 ribu ha mencapai 47.589 ton GKG. Hasil produksi gabah kering giling dari lokasi intensifikasi lahan tahun 2020 maupun tahun 2021, naik jika dibandingkan dengan produksi sebelum adanya kegiatan intensifikasi lahan food estate Kalteng. Kenaikan produksi tersebut mencapai 15,3% untuk produksi tahun 2020, dan sebesar 11,5% untuk produksi 2021.
Pencapaian lainnya adalah peningkatan indeks pertanaman pada lokasi-lokasi tertentu yang meningkat sekitar 37%.
Pada 2022, lokasi yang dikembangkan memasuki musim panen. Saat ini pada Kecamatan Bataguh dengan luas sawah 3.677 ha di beberapa lokasi sawah sedang panen di antaranya di Desa Terusan Mulya, Terusan Karya, dan Terusan Makmur. Lokasi yang telah dipanen seluas 420 ha dengan varietas padi hibrida yang hasilnya per hektare mencapai 7 ton per ha. Sawah di Desa Warna Sari, Kecamatan Tamban Catur juga telah mulai memasuki musim panen pada Maret ini.
Lokasi lainnya yang sudah mulai panen adalah di Poktan Sri Makmur, Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu pada hamparan dalam kelompok seluas 84 ha padi inbrida varietas Inpari 32 dan Inpari 33 yang menghasilkan produksi sekitar 7,8 ton/ha.
Di tempat lain seperti Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu juga sudah mulai memasuk musim panen. “Kita bicara fakta bukan asumsi, ada pihak yang meragukan keberhasilan food estate, bahkan meragukan keseriusan pemerintah provinsi menangani food estate. Jangan melempar retorika. Di sini kita turun ke lapangan memantau setiap saat, bukan membaca laporan di belakang meja,” beber Sugianto Sabran beberapa waktu lalu.
Pernyataan Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran tentu sangat beralasan. Sejak awal pembangunan food estate di Kalimantan Tengah, puluhan Menteri Kabinet Indonesia Maju sudah menginjakkan kaki di Kawasan food estate untuk meninjau langsung.
Keseriusan pemerintah pun sangat terlihat jelas dengan kehadiran Presiden Joko Widodo di Kawasan food estate Belanti Siam Kabupaten Pulang Pisau 8 Oktober 2020.
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa food estate di Kalimantan Tengah akan menerapkan kombinasi model bisnis cakupan pertanian dalam arti luas. Jokowi juga menyebut, bahwa keberhasilan food estate percontohan Kalimantan Tengah nantinya akan direplikasi daerah lain.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan saat ini sedang menyiapkan penangkaran benih padi inbrida di Kabupaten Pulang Pisau seluas 113 ha dan Kabupaten Kapuas 308 ha yang terdiri dari benih Inpara 3, Inpari 33, Inpari 32, Inpari 36, Inpari 37 Inpari 42, dan Inpari 1R Nutri Zink. Total benih yang dapat dihasilkan mencapai 1.100 ton, yang dapat memenuhi kebutuhan benih di Provinsi Kalimantan Tengah untuk musim tanam April-September 2022. Sehingga dapat menjadikan Kalimantan Tengah mandiri benih padi inbrida. Menariknya, lokasi penangkaran benih ini adalah pada lahan petani yang mendapatkan program food estate tahun 2020/2021 yang lalu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtkultura dan Peternakan Riza Rahmadi menyebutkan bahwa pengembangan food estate Kalteng melalui kegiatan intensifikasi lahan berfokus pada peningkatan produktivitas lahan, indeks pertanaman, dan produktivitas hasil.
Dengan dasar pelaksanaan kegiatan pada lahan petani, petani menjadi subjek dari pembangunan/pengembangan food estate Kalteng, dan tentu saja menjadi pihak yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
“Petani adalah subjek bukan objek. Petani lah yang mendapatkan manfaat besar dari program food estate, karena memang itu konsep bapak Gubernur sedari awal, mulai melangkah dari peningkatan kesejahteraan petani, dengan kesejahteraan yang meningkat akan mampu menumbuhkan produktivitas yang tinggi, dan pada akhirnya program ini akan berkontribusi mensejahterakan rakyat Kalimantan Tengah,” tegas Riza.
Program food estate ini juga diarahkan pada kegiatan multi-komoditas di lahan petani dengan tujuan untuk menghasilkan ragam produk pertanian selain padi, yang tentunya akan lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian serta meningkatkan pendapatan petani dari penjualan produk-produk tersebut. Multi-komoditas yang telah dikembangkan meliputi budidaya tanaman hortikultura (buah dan sayuran) seluas lebih dari 450 ha, ternak itik sebanyak 55 ribu ekor, dan kelapa genjah lebih dari 140 ribu batang pohon.
Hasil dari peternakan itik yang diusahakan kelompok sebanyak 500 ekor mampu menghasilkan telur itik rata-rata sebanyak 8.573 butir telur per bulan. Telur ini dijual oleh petani dalam bentuk telur segar dan telur asin.
Maka dengan semakin produktifnya lahan, produksi padi naik secara gradual dan menghasilkan produk pertanian multi komoditas. Maka hasil program food estate di Kalteng semakin nyata untuk kesejahteraan petani dan menunjang peningkatan ketahanan pangan wilayah yang tentu saja ini juga akan menciptakan kedaulatan pangan nasional. (diskominfosantik/mmckalteng/OL-10)
NEGARA yang merusak tanahnya ialah negara yang menghancurkan dirinya sendiri.
Buku Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan diluncurkan di Bandung, Selasa (29/4).
Aalah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah ketergantungan pada impor beras hingga 2 juta ton/tahun setelah berakhirnya swasembada beras di 1993.
Hutan tropis Indonesia (HTI) berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim dan mencegah erosi.
Jangan sampai proyek tersebut merusak lingkungan dan menyalahgunakan tanah masyarakat adat.
Deddy mengatakan, Megawati berpesan kepada kadernya yang duduk di jabatan legislatif untuk benar-benar mengawal pengembangan lahan di Merauke.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Pembiayaan terhadap bisnis pertambangan batu bara sama dengan bisnis-bisnis lain.
pada 21 April 2022 Tim Dakjar BNNP Riau mendapat informasi adanya penyeludupan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Beragam menu ditawarkan. Mulai dari menu lokal seperti Bebek Songkem dari Pavilion Restoran hingga aneka dimsum dan masakan Cina dari Tang Palace Chinese Restoran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved