Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUNUNG Merapi meluncurkan awan panas guguran lima kali, sejak Rabu (9/3) malam. Hal itu membuat puluhan warga di empat dukuh di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, mengungsi ke tempat evakuasi sementara (TES) Balai Desa Balerante.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten melaporkan, awan panas guguran Gunung Merapi, Rabu (9/3), terjadi lima kali, yakni pada pukul 23.18, pukul 23.29, pukul 23.44, pukul 23.53, dan terakhir pukul 00.22 WIB, Kamis (10/3).
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, menyebutkan awan panas guguran Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi 570 detik. Jarak luncur kurang lebih sejauh 5.000 meter ke arah tenggara dan arah angin ke barat laut.
"Dengan kejadian awan panas guguran tersebut, hingga dini hari pukul 02.40 WIB sebanyak 60 warga terutama kelompok rentan asal Dukuh Sambungrejo, Sukorejo, Ngipiksari, dan Balerante melakukan pengungsian ke TES Balai Desa Balerante," kata Sri Winoto, Kamis (10/3).
Namun, lanjutnya, dalam menghadapi awan pasas guguran Gunung Merapi, warga masyarakat enyikapi kejadian itu dengan tenang dan tidak panik. Bahkan, warga kawasan rawan bencana (KRB) III Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo tidak melakukan pengungsian.
Menurut Sri Winoto, sampai dengan saat ini di wilayah Kabupaten Klaten tidak terjadi hujan abu atau material lain. Pun aktivitas Gunung Merapi relatif sudah agak menurun. Maka, warga KRB III dan sekitarnya diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Namun demikian, kami minta warga untuk mematuhi dan mengikuti setiap petunjuk dan arahan dari petugas yang ada di desa, seperti perangkat desa dan kelompok relawan desa. Selain itu, peningkatan aktivitas Gunung Merapi saat ini tetap harus diwaspadai," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Tiga Bayi di Sikka Terpapar Covid-19, Satu Gejala Berat
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi Awan panas dengan jarak luncur 1,1 kilometer, Rabu (18/9) pagi.
Warga yang menghuni kawasan Lereng Gunung Ile Lewotolok diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas.
GUNUNG Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembali erupsi pada Selasa (15/4) pukul 09.18 WIB. Aktivitas gunung ini terus meningkat sejak awal bulan ini.
Awan panas meluncur dari puncak Gunung Merapi, Rabu (4/9) pagi. Masyarakat pun diimbau untuk menjauhi daerah bahaya
Ia menjelaskan, seismograf di pos-pos pengamatan juga mencatat selama sepekan tersebut puncak Gunung Merapi diguncang dengan 1.026 kali gempa yang didominasi gempa guguran sebanyak 963 kali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved