Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warga Balerante Mengungsi

Djoko Sardjono
10/3/2022 08:52
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warga Balerante Mengungsi
Pengungsi Gunung Merapi di TES Balai Desa Balerante.(MI/Djokos Sardjono)

GUNUNG Merapi meluncurkan awan panas guguran lima kali, sejak Rabu (9/3) malam. Hal itu membuat puluhan warga di empat dukuh di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, mengungsi ke tempat evakuasi sementara (TES) Balai Desa Balerante.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten melaporkan, awan panas guguran Gunung Merapi, Rabu (9/3), terjadi lima kali, yakni pada pukul 23.18, pukul 23.29, pukul 23.44, pukul 23.53, dan terakhir pukul 00.22 WIB, Kamis (10/3).

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, menyebutkan awan panas guguran Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi 570 detik. Jarak luncur kurang lebih sejauh 5.000 meter ke arah tenggara dan arah angin ke barat laut.

"Dengan kejadian awan panas guguran tersebut, hingga dini hari pukul 02.40 WIB sebanyak 60 warga terutama kelompok rentan asal Dukuh Sambungrejo, Sukorejo, Ngipiksari, dan Balerante melakukan pengungsian ke TES Balai Desa Balerante," kata Sri Winoto, Kamis (10/3).

Namun, lanjutnya, dalam menghadapi awan pasas guguran Gunung Merapi, warga masyarakat enyikapi kejadian itu dengan tenang dan tidak panik. Bahkan, warga kawasan rawan bencana (KRB) III Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo tidak melakukan pengungsian.

Menurut Sri Winoto, sampai dengan saat ini di wilayah Kabupaten Klaten tidak terjadi hujan abu atau material lain. Pun aktivitas Gunung Merapi relatif sudah agak menurun. Maka, warga KRB III dan sekitarnya diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.

"Namun demikian, kami minta warga untuk mematuhi dan mengikuti setiap petunjuk dan arahan dari petugas yang ada di desa, seperti perangkat desa dan kelompok relawan desa. Selain itu, peningkatan aktivitas Gunung Merapi saat ini tetap harus diwaspadai," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Tiga Bayi di Sikka Terpapar Covid-19, Satu Gejala Berat



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya