Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BMKG mengimbau masyarakat Jawa Tengah (Jateng) untuk mewaspadai cuaca ektrem tiga hari mendatang. Pasalnya, di sebagian besar wilayah Jateng ada potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Dalam rilis tertulis yang diterima Media Indonesia, Minggu (6/3), Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan hujan diperkirakan bakal turun dengan intensitas sedang hingga lebat. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar terus waspada. Ada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Sutikno.
Dijelaskan Sutikno, cuaca ekstrem potensial terjado, karena diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Pulau Jawa dan Selat Karimata. Fenomena itu menyebabkan adanya belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jateng. Kemudian juga ada anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Menurutnya, di Jateng, pada 7 Maret, setidaknya ada 22 kabupaten/kota yang harus waspada. Empat di antaranya berada di Jateng selatan seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara. Kemudian pada 8 Maret, ada 24 kabupaten/kota dan 9 Maret ada 16 kabupaten/kota. (OL-15)
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
BNPB mencatat bahwa banjir masih menjadi jenis bencana yang paling banyak terjadi, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa provinsi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) secara resmi memulai proses penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Nasional.
DI tengah meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong percepatan pengembangan radar cuaca non-polarimetrik.
Program pemutihan pajak kendaraan bermotor di Jawa Tengah dimanfaatkan 1.196.113 objek pajak dan mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp333.904.513.000.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara simbolis melepas ekspor bus perdana dari Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, ke Sri Lanka pada Rabu (2/7)
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Pada 2025 ini, Pemprov Jateng telah memberikan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) sebanyak 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di SMA, SMK dan SLB.
Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari tersebut acap menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya. Terutama ketika air laut mulai pasang pagi atau siang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved