Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SETELAH tiga tahun ‘terisolir’, warga Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya memiliki jembatan. Peresmian jembatan yang terletak di Dusun Selaeurih tersebut, dilakukan hari ini.
Jembatan dibangun, setelah mendapat bantuan berupa material baja dari Gunung Prisma, perusahaan yang bergerak pada bidang pengadaan dan distribusi bahan bangunan dan infrastruktur.
Bantuan tersebut, merupakan kali kesekian yang dilakukan Gunung Prisma. Agar tepat sasaran, Gunung Prisma bekerja sama dengan Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi.
“Jembatan yang melintasi Sungai Cicurug ini sangat strategis, karena menjadi akses bagi kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, bagi masyarakat. Semoga dengan peresmian jembatan, aktivitas warga kembali normal dan bisa menjadi penggerak roda ekonomi,” urai Direktur Gunung Prisma, Liwa Supriyanti, dalam siaran pers, Jumat (4/3).
Menurut Liwa, selama ini masyarakat Nangela tak memiliki akses ke kota, termasuk ke rumah sakit.
Satu-satunya cara, adalah dengan berjalan kaki melewati air sungai. Hanya saja, ketika air sungai dalam kondisi tinggi setelah hujan atau banjir, praktis tak ada yang bisa melintasi.
“Makanya kami berharap, dengan dibangunnya jembatan, taraf sosial dan ekonomi masyarakat bisa meningkat. Kami gembira bisa berbagi dan peduli kepada masyarakat,” kata Liwa.
Ketua Yayasan Sehati Gerak Bersama Sukabumi Andri Kurniawan mengapresiasi bantuan Gunung Prisma. Menurut Andri, bantuan tersebut sangat besar manfaatnya bagi masyarakat.
“Makanya kami sangat bersyukur. Apalagi sudah beberapa kali Gunung Prisma memberikan bantuan infrastruktur di Sukabumi. Semoga kepedulian tersebut bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ungkap Andri.
Menurutnya, sudah tiga tahun masyarakat di lima dusun di Desan Nangela Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, tidak punya jembatan. Kelima dusun tersebut adalah Salaeurih, Cikupa, Cikuya, Sukaskirna, dan Caringin.
“Akibatnya, jika sedang hujan dan air Sungai Cicurug sedang tinggi, aktivitas mereka terganggu,” kata Andri.
Andri menambahkan, sebelum jembatan dibangun, masyarakat memang tidak memiliki akses lain. Dalam menjalankan aktivitas, mereka harus melintas sungai yang memiliki kedalaman sekitar 50 cm dalam kondisi surut.
“Jadi, harus mencebur ke dalam sungai supaya bisa melintas. Kalau dalam kondisi air tinggi, tidak bisa dilewati, karena bisa setinggi dada orang dewasa atau bahkan lebih. Tentu saja sangat memprihatinkan, padahal di Nangela terdapat potensi ekonomi yaitu kapulaga,” tegas Andri.
Bahkan menurutnya, sempat viral di medsos Sukabumi beberapa waktu lalu, ketika masyarakat menggotong warga yang sakit dengan tandu.
Tetapi mereka harus menunggu dulu beberapa jam, karena air sedang tinggi. Setelah itu, barulah mereka bisa melintas dan menceburkan diri ke dalam sungai. (RO/OL-09)
Visitrip, sebuah vendor travel umroh dan haji terdepan di Jakarta, menyumbangkan dana corporate social responsibility (CSR) Rp50 juta kepada Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah.
Selain kegiatan memasak bersama tim Kuali Merah Putih, Wafer Tango juga berbagi dengan mendukung kegiatan pemberian telur rebus kepada anak-anak di Distrik Agats,
Dalam program Safari Ramadan BUMN tahun ini, ASDP membagikan 1000 paket sembako yang masing-masing berisi 5 kg beras, 1 liter minyak, dan 1 kg gula.
GB Sanitaryware merenovasi tempat wudu di Masjid Insan Kamil, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (26/2).
Pembangunan lapangan serbaguna ini merupakan inisiatif Aice yang berkolaborasi bersama Pondok Pesantren Babussalam di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Komnas Perlindungan Anak mencatat dari sekitar 3.000 panti asuhan yang berdiri di wilayah Jabodetabek, hanya 38% panti yang berfasilitas layak,
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved