Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Wisata Keliling Pedesaan Bantul dengan Gerobak Sapi

Mediaindonesia.com
23/2/2022 20:37
Wisata Keliling Pedesaan Bantul dengan Gerobak Sapi
Ilustrasi gerobak sapi(ANTARA FOTO/Aloysius )

PENGELOLA Wisata Gerobak Sapi 'Guyup Rukun' Tri Iswanto menyampaikan pihaknya menghadirkan wisata keliling pedesaan dengan menggunakan alat transportasi tradisional tersebut. Para pemilik gerobak sapi tergabung dalam paguyuban yang berpusat di Dusun Jodog, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Untuk sementara wisata gerobak sapi baru kita adakan yang reguler tiap Minggu pon start dari lapangan Jodog berkeliling menikmati suasana pedesaan dan juga persawahan," kata Tri Iswanto di Bantul, Rabu (23/2).

Menurut dia, dahulu gerobak sapi pernah jaya sebagai alat transportasi barang dan orang, akan tetapi seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan alat transportasi modern, gerobak sapi ditinggalkan sebagai alat berpindah tempat.

Untuk itu, paguyuban gerobak sapi Guyup Rukun yang memiliki anggota sekitar 40 orang dengan gerobak sapi ingin agar tetap eksis, bahkan bisa mendatangkan pendapatan dengan menyajikan wisata naik gerobak sapi.

"Kebetulan tiap Minggu pon ada pertemuan paguyuban gerobak sapi di lapangan Jodog, kadang sia-sia kalau cuma pertemuan, karena ternyata banyak pengunjung yang ingin tahu dan naik gerobak sapi, maka kami dari paguyuban membentuk pengelola wisata," tuturnya.

Baca juga: Klaten Gelar Festival Gerobak Sapi di Candi Plaosan

Dia mengatakan ide menghadirkan wisata gerobak sapi yang disosialisasikan dan disebarkan lewat media sosial ini mengundang antusiasme masyarakat cukup tinggi, bahkan sudah ada yang memesan di hari sebelum pertemuan paguyuban.

"Untuk tarif wisata gerobak sapi di Minggu pon itu kita kenakan biaya sebesar Rp70 ribu untuk bisa dinaiki orang dewasa dan anak-anak, dengan rute perjalanan mengelilingi dusun kurang lebih 25 menit," tukasnya.

Bahkan untuk rute wisata, bisa disesuaikan dengan permintaan pengunjung yang ingin mendatangi sejumlah destinasi wisatawan di desa setempat. Pengemudi gerobak akan mencari rute yang tidak padat kendaraan.

"Kalau hari Minggu lalu lintas padat, jadi kita carikan rute. Kita punya beberapa destinasi untuk bisa dituju, biaya nanti menyesuaikan destinasi yang ada, ada budi daya ikan hias, pandai besi, gunung cilik, kemudian ada petilasan," ungkap Tri.

Sementara itu, pegiat pariwisata Desa Gilangharjo Pandak Eko Sutrisno Aji mengatakan gerobak sapi selain untuk wisata di setiap Minggu pon nantinya juga akan ada kegiatan-kegiatan di luar Minggu pon tersebut, agar geliat gerobak sapi kembali bangkit.

"Kita juga mewacanakan karena ini mendekati bulan Ramadan kita tawarkan untuk ngabuburit setiap hari apa, untuk rute nanti kita tentukan atau permintaan dari pengunjung, kemudian kita di sini ada bajak sapi, jadi yang kebetulan hari ini panen nantinya akan kita bajak," kata Eko.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya