Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TINGGINYA intensitas curah hujan berkontribusi besar terhadap tingkat kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seperti di lingkup UPTD Pemeliharaan Jalan Wilayah II Warungkondang.
Beberapa titik ruas jalan mengalami kerusakan. Di antaranya di ruas Jalan Kuta-Benjot serta di ruas Jalan Cugenang-Selahuni di Kecamatan Cugenang.
Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan Wilayah II Warungkondang, Hendi Juhaendi mengatakan air merupakan musuh utama jalan. Artinya, saat curah hujan tinggi, perlu diwaspadai potensi kerusakan infrastruktur jalan.
"Kualitas juga serta saluran air sangat berpengaruh terhadap potensi kerusakan infrastruktur jalan. Kondisi jalan sudah pada berlubang lagi," kata Hendi di sela kegiatan pemeliharaan di ruas Jalan Kuta-Benjot, Selasa (22/2).
Pemeliharaan jalan dilakukan agar bisa memberikan kenyamanan aktivitas warga. Ruas Jalan Kuta-Benjot sepanjang lebih kurang 2 kilometer. Sedangkan ruas Jalan Cugenang-Selahuni sepanjang lebih kurang 5 kilometer.
"Kalau ruas Jalan Cugenang-Selahuni kita prioritaskan dulu yang kondisinya parah. Pemeliharaan jalan rusak kita gunakan aspal," ujarnya.
Bersamaan pemeliharaan jalan rusak di dua titik ruas, kata Hendi, UPTD Pemeliharaan Jalan Wilayah II Warungkondang juga sedang menangani secara darutat titik jalan amblas di ruas Kuta-Benjot. Panjangnya 9,5 meter, lebar 5,5 meter, dan kedalaman 4,5 meter.
"Alhamdulillah sampai kemarin (Senin) kita sudah pasang box decker atau saluran air. Hari ini rencana masuk tahap pengurukan atau pemadatan menggunakan brangkal," jelasnya.
Hendi menuturkan dengan dilakukannya pemeliharaan ruas jalan, maka akan berdampak terhadap kelancaran dan kenyamanan masyarakat. Terutama ruas-ruas jalan yang sekarang kondisinya butuh pemeliharaan. "Untuk ruas Jalan Kuta-Benjot kita menggunakan 10 ton hotmiks yang di-droping dari Bandung," pungkasnya. (OL-15)
Anggaran yang dikucurkan dari Kementerian PUPR itu lebih kurang sebesar Rp45 miliar. Sementara dari APBD Kabupaten Cianjur lebih kurang Rp50 miliar.
Lapisan aspal di ruas jalan tersebut terkelupas setelah diterjang hujan deras.
HUJAN deras yang terjadi pada Kamis, (11/1) menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya longsor.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran Rp13 miliar lebih.
Kesal tak juga diperbaiki pemerintah, warga Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat melakukan penggalangan dana alias urunan untuk memperbaiki jalan rusak.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved