Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBAGAI upaya untuk mewujudkan komitmen dalam kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat di pesisir utara Semarang, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melalui Integrated Terminal Semarang menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Perbaikan Mesin Perahu yang dilaksanakan di Workshop Gedung Balai Besar Penangkapan Ikan, Semarang selama lima hari mulai Senin (14/2) hingga Kamis (18/2).
Bersinergi dengan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan, Program yang bertajuk Pendampingan Teknis Perbaikan Mesin Perahu tersebut diawali dengan pelaksanaan pre-test dan pemberian materi permesinan bagi peserta pada Senin (14/02), pembongkaran mesin perahu dan penggantian spare-part mesin pada Selasa (15/02), serta pemasangan mesin perahu dan pengujian kinerja mesin perahu pada Rabu (16/02). pada hari Kamis (17/02), para peserta diberikan pelatihan penggunaan mesin las, mesin bubut, dan mesin gerinda, serta pelaksanaan post-test dan penutupan kegiatan pada Jumat (18/02).
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan pelatihan Perbaikan Bengkel Mesin Perahu ini merupakan bagian dari rangkaian program Pertamina Sahabat Nelayan yang tujuannya untuk meningkatkan keterampilan nelayan serta nantinya dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para nelayan yang akan membuka bengkel perahu.
"Pelatihan ini merupakan awal dari rangkaian Program Pertamina Sahabat Nelayan. Ke 15 Nelayan yang mendapat pelatihan ini merupakan perwakilan dari Forum Nelayan Wilayah Timur. Pertamina dalam waktu dekat akan menyediakan bengkel yang dikelola oleh forum tersebut dengan pendampingan atau supervisi dari BBPI agar siap untuk melayani jasa perbaikan perahu nelayan dengan standar dan kualitas yang dipersyaratkan tim BBPI," ujar Brasto.
Terdapat tiga mesin perahu yang digunakan dalam pelatihan perbaikan mesin yang mana mesin tersebut merupakan milik para nelayan yang telah mengalami beberapa kerusakan seperti adanya karat pada bagian dalam mesin, onderdil yang pecah, serta keluarnya asap hitam dari mesin.
"Adanya pembakaran yang tidak sempurna pada mesin perahu merupakan sebab asap hitam muncul pada mesin," ujar Kamis selaku perwakilan mentor dari BBPI.
Program Pertamina Sahabat Nelayan tidak hanya sebatas pada kegiatan peningkatan SDM semata, namun juga adanya wadah bagi para nelayan untuk meningkatkan pendapatan berupa bengkel perbaikan mesin perahu di wilayah Tanjung Mas.
Sementara itu, Penanggung Jawab Pelayanan Teknis dan Pemeliharaan Peralatan Teknis Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, Iwan Agus Subroto memberikan apresiasinya kepada Pertamina.
"Dengan adanya pelatihan keterampilan ini, nelayan sangat terbantu karena bisa mandiri memperbaiki mesin perahu yang mereka gunakan sehari-hari. Kegiatan pelatihan selama 5 (lima) hari ini juga telah berjalan dengan baik. Kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut di kegiatan lainnya," ungkapnya dalam acara penutupan pelatihan.
Senada dengan yang disampaikan dengan perwakilan BBPI, Brasto pun mengungkapkan apresiasi antusias para peserta dan mentor dalam kegiatan pelatihan ini.
"Kami mengapresiasi antusiasi para BBPI, mentor, dan peserta dalam kegiatan pelatihan ini. Mudah-mudahan apa yang diajarkan para mentor dari BBPI dapat bermanfaat dalam kegiatan sehari-hari nelayan seperti perawatan mesin sehingga dapat menekan cost yang dikeluarkan dan menjadi lebih efisien. Harapannya setelah pelatihan ini nantinya para peserta dapat engimplementasikan ilmunya di Bengkel Pertamina Sahabat Nelayan yang akan didirikan oleh Pertamina di wilayah Tanjung Mas," tutupnya.
Program Pertamina Sahabat Nelayan ini merupakan wujud kontribusi Pertamina dalam mendukung pemerintah khususnya dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals poin 4, yaitu pendidikan berkualitas serta poin 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. (OL-13)
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Pertamina dinilai telah menerapkan tata kelola yang sangat baik dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved