Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Yang Haram itu Kalau Wayang Dimakan

Reza Sunarya
14/2/2022 22:20
Yang Haram itu Kalau Wayang Dimakan
Dedi Mulyadi memainkan wayang golek(MI/REZA SUNARYA)


BUDAYAWAN Sunda Dedi Mulyadi angkat bicara soal isi ceramah ustaz Khalid Basalamah yang menyatakan wayang haram dan lebih baik dimusnahkan.

Menurut Dedi, yang haram itu jika wayang kulit, wayang golek dan gamelannya jika dimakan. "Kalau saya sederhana saja. Benar itu pernyataan Pak ustaz, soal wayang itu haram. Betul sekali wayang kulit, wayang golek plus gamelannya haram. Haram kalau dimakan," ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, Senin (14/2).

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini, banyak filosofi dan pelajaran hidup yang dapat diambil saat menonton wayang. Mulai dari memaknai hidup hingga soal kepemimpinan.

Contohnya saja dalam wayang golek ada tokoh punakawan terdiri dari Semar Badranaya, Astrajingga, Udawala dan Gareng yang kental dengan cerita pemahaman pengabdian kepada pemimpin.

"Kemudian ada kesatria yang kukuh dalam pendirian namun mati di medan
perang, Raden Gatotkaca. Bagaimana orang yang kukuh dalam pengabdian
tidak pernah berbohong, ketika sekali berbohong keretanya patah, ialah
Darma Kusumah," ucapnya.

Ada juga tokoh yang sering kali mengalami kegundahan berpikir dan
berubah-ubah karena pengaruh bisikan yaitu Arjuna. "Begitu juga politik yang selalu mempengaruhi pimpinannya untuk menguasai orang lain, menginvasi orang lain, menghegemoni orang lain yaitu Sengkuni," lanjutnya.

Selain tokoh-tokoh tersebut ada juga Begawan Abiasa yang berpihak pada
Astina karena kewajiban kenegaraanya meski hatinya menolak.

"Tontonlah wayang. Dengarkahlah suara gamelannya yang penuh cinta, maka
kita bahagia dalam falsafah dan makna. Jangan memakannya karena akan
mendapat petaka," pungkas Dedi Mulyadi. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya