Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Minyak Goreng Kemasan sesuai HET di Bali Hilang

Arnoldus Dhae
14/2/2022 11:22
Minyak Goreng Kemasan sesuai HET di Bali Hilang
Minyak goreng satu harga sesuai HET langka ditemuai di Bali sejak sepekan ini, Senin (14/2)(MI/Arnold Tanti)

MINYAK goreng kemasan 1 liter dan 2 liter kosong di minimarket dan sulit dicari dipasaran di Bali. Pantauan mediaindonesia.com di beberapa titik di Kota Denpasar dan sekitarnya, minyak goreng kemasan 1 liter dan 2 liter hilang total.

Hal senada ditemuai hampir semua minimarket dan bahkan super market di Kota Denpasar. Semua merk minyak goreng seperti bimoli, sania, filma, tropical, hilang dari pasar di Bali. Beberapa kasir dan pedagang saat dikonfirmasi mengaku jika minyak goreng tidak pernah datang.

"Walaupun datang paling cuma 1 karton dan itupun langsung habis setelah barang dipajang," ujar salah seorang kasir di minimarket Bali.

Faktanya, di rak barang minyak goreng, tetap dipajang tulisan minyak goreng dengan harga eceren tertingi (HET) Rp14 ribu perliter. Namun, ada beberapa toko dan minimarket yang sengaja memajang harga minyak goreng Rp34 ribu perliter di atasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Karya mengatakan, minyak goreng dengan kemasan 1 liter dan kemasan 2 liter memang sudah tidak ada di Bali.

"Kami sudah melakukan pemantauan lapangan dan memang kondisinya demikian. Tidak ada supply dari pabrik. Para distributor juga tidak memiliki stok yang cukup untuk didistribusikan ke Bali dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Ia mengatakan, Bali memang tidak memiliki pabrik minyak goreng sendiri. Itulah sebabnya, hampir sepekan ini minyak goreng kemasan 1 liter dan 2 liter hilang total dari Bali. Disperindag Bali bersama tim Sagtas Pangan Bali sudah turun ke lapangan, mengumpulkan para distributor untuk mengatasi masalah ini.

Pemprov Bali juga melaporkan ke pusat tentang kondisi yang terjadi di Bali, terkait dengan kelangkaan minyak goreng. "Semoga dalam Minggu ini selesai semua," ujarnya.

Namun, Jarta mengaku jika penimbunan masih terjadi terhadap stok lama sebelum ada penetapan harga terbaru dari pemerintah. "Kami sudah berkoordinasi. Ternyata yang ditimbun itu stok lama dengan harga beli sebelumnya. Bukti-buktinya lengkap. Terkait hal ini kami tidak bisa intervensi karena ternyata mereka memiliki bukti lengkap," ujarnya.

Hingga saat ini para agen dan distributor masih menunggu kesepakatan dengan pihak pabrik dan pemerintah. Yakni apakah minyak goreng yang sudah terlanjur di Bali mau dilepas ke pasar atau tidak. Mereka menunggu kompensasi dan kesepakatan ganti rugi atau sistem lainnya sehingga mereka tidak mengalami kerugian. (OL-13)

Baca Juga: NasDem Buka Posko Pelaporan Kekerasan Seksual di Kota Solo

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya