Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Selatan
dan Barat memperkenalkan dua jenis beras asal Kabupaten Bulukumba.
Beras diproduksi dan dikemas oleh kader HMI sebagai upaya pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ketua Badko HMI Sulselbar, A Ikram Rifqi, Kamis (3/2) di Kantor Gubernur Sulsel, mengungkapkan, dua jenis beras yang mereka olah ialah beras jagung organik dan beras merah organik.
"Dua produk beras dari Bulukumba itu, dari UMKM adik-adik HMI. Ke depan
dibina oleh Badko HMI Sulselbar agar dapat dikembangkan dengan maksimal. Seperti beras merah, tidak menggunakan pupuk dalam proses budi dayanya, jadi betul-betul alami," ungkap Ikram.
Dia juga menyebutkan, jika Badko HMI Sulselbar terus berupaya untuk
pengembangan UMKM. Mereka akan bersinergi dengan Pemprov Suslel, sehingga bisa lebih fokus dalam peningkatan pemberdayaan UMKM.
"Hal ini menjadi perhatian serius kami karena UMKM ke depan, kita harapkan menjadi bagian utama yang mesti betul-betul kita jadikan penopang di Sulsel, bahkan menjadi penopang di Ibu Kota Negara (IKN)," sebut Ikram saat bertemu Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman di kantornya.
Sudirman sangat mendukung pengembangan UMKM dan berharap sinergi dengan Badko HMI Sulselbar bisa memberikan masukan membangun untuk Pemprov Sulsel, khususnya pendampingan serta pengembangan produk beras organik.
"Tentu kita dukung pengembangan UMKM. Ini sejalan dengan progran
Pemprov Sulsel dan fokus prioritas kerja pemerintah Indonesia. Semoga kita bisa terus mendorong produk pertanian dari Sulsel, yang nantinya akan berdampak untuk pemulihan perekonomian masyarakat," tandasnya. (N-2)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Program ketahanan pangan Kostrad sudah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah seperti di Bogor, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Lokasi ketahanan pangan Kostrad di Gudang Ketahanan Pangan berada di Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih. Produksinya terbilang melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog Cirebon memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved