Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Keluarga Terdampak Tanah Longsor di Buleleng, Bali Diberikan Bantuan

Ruta Suryana
02/2/2022 17:05
Keluarga Terdampak Tanah Longsor di Buleleng, Bali Diberikan Bantuan
Wakil Bupati yang juga Ketua PMI Kabupaten Buleleng, Bali, Nyoman Sutjidra menyerahkan bantuan kepada Gede Putu Sakah, korban tanah longsor.(MI/Ruta Suryana)

WAKIL Bupati yang juga Ketua Palang Merah Indonesia  (PMI) Kabupaten Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra menyerahkan bantuan kepada keluarga yang terdampak bencana longsor,  I Gede Putu Sakah di Banjar Dinas Desa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Rabu (2/2).

''Salah satu dari kamar tidur di rumah I Gede Putu Sakah ini terkena tanah longsor pada hari Minggu (30/1),'' ucap Sutjidra usai menyerahkan bantuan, Rabu (2/2).

Sutjidra menjelaskan kegiatan ini sekaligus meninjau dampak dari tanah longsor yang terjadi hari Minggu lalu. Total ada tujuh jiwa yang terkena  dampak tanah longsor akibat dari hujan deras yang melanda Desa Bebetin. 

Bantuan yang diberikan untuk meringankan beban dari keluarga yang bersangkutan. Keluarga dari I Gede Putu Sakah ini juga merupakan penerima bantuan rehab rumah. ''Mungkin sekarang harus diusulkan lagi untuk mendapatkan bantuan yang lebih layak untuk dihuni oleh tujuh jiwa ini,'' jelasnya.

Selain memberikan bantuan, PMI Buleleng juga melakukan berbagai upaya dalam menghadapi cuaca ekstrem ini. Salah satunya dengan menyiagakan para relawan untuk membantu wilayah yang terdampak bencana alam atau cuaca ekstrem. 

Para relawan ini siaga di markas PMI Buleleng selama 24  jam jika terjadi bencana di wilayah Kabupaten Buleleng.  ''Jam berapapun kalau memang diperlukan mereka akan siap datang ke tempat kejadian,'' ujar Sutjidra.

Sementara itu, I Gede Putu Sakah memaparkan saat terjadi  tanah longsor,  keluarganya tengah  menghadiri upacara keagamaan di rumah sepupunya yang tepat berada di atas kamar tidur yang terkubur akibat tanah longsor  tersebut.

''Mungkin kalau tidak ada kegiatan keagamaan, bisa ada tiga korban dalam musibah itu. Kebetulan anak-anak saya senang tidur di kamar saya yang terkena longsor itu. Ada lemari pakaian, kasur yang tertimbun longsoran,'' paparnya. 

Memang tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, senderan dan tembok dari bangunan tempat suci keluarga besar yang roboh dan menimbun salah satu kamar tidur I Gede Putu Sakah.   (RS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya