Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkab Purbalingga Siap Aktifkan Lagi Jogo Tonggo

Lilik Darmawan
02/2/2022 15:16
Pemkab Purbalingga Siap Aktifkan Lagi Jogo Tonggo
Ilustrasi testing covid-19(medcom.id)

PEMERINTAH Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), siap untuk mengaktifkan kembali Jogo Tonggo sesuai dengan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Hal itu dilakukan karena saat ini terjadi kenaikan kasus covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Jateng termasuk Purbalingga.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta kepada seluruh pemerintah desa (pemdes) untuk mengaktifkan kembali Jogo Tonggo.

"Salah satu arahan dari Gubernur Jateng adalah mengaktifkan kembali Jogo Tonggo di desa-desa. Karena itu, saya meminta kepada pemdes untuk mengaktifkan kembali Jogo Tonggo," kata Bupati Dyah, Rabu (2/2).

Dijelaskan oleh Bupati, pihaknya juga meminta kepada Sekda jika ada ASN yang terpapar covid-19 agar ditindaklanjuti dengan pemberlakuan Work From Home (WFH) kembali.

"Jika nanti ada lonjakan besar lagi, untuk dikurangi yang bekerja di kantor menjadi 75% dan sisanya bisa bekerja di rumah work from home. Sesuai arahan bapak gubernur, desa agar menghidupkan kembali jogo tonggo," tuturnya.

Pada bagian lain, Bupati juga akan menyiapkan isolasi terpusat (isoter) di eks SMP Negeri 3 Purbalingga. Pasalnya, saat sekarang kasus mengalami kenaikan cukup signifikan. Selain itu, rumah warga yang dipakai untuk isolasi akan dipasangi stiker.

Kasus positif covid di Purbalingga sendiri per 2 Februari 2022 ada 36 positif dengan jumlah pasien dirawat sebanyak 9 orang dan lainnya isolasi mandiri.

"Pasangi stiker di depan rumahnya dengan tujuan agar pemerintah bisa memantau pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri dan jelas kapan mulai dan berakhirnya masa isolasi tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Ganjar Minta Aktifkan Jogo Tonggo Diaktifkan Lagi

Ia juga menyoroti kegiatan kemasyarakatan dan pembelajaran tatap muka bagi siswa sekolah. Kegiatan kemasyarakatan tidak dilarang namun perlu dilakukan pembatasan. Demikian pula dengan pembelajaran tatap muka, harus mengedepankan protokol kesehatan dan melakukan pengecekan suhu serta kesehatan siswa.

"Kepada seluruh kepala sekolah, saya minta para kepala sekolah dan guru untuk lebih memperhatikan lagi para siswanya. Jika ada yang terindikasi batuk pilek segera lapor dan akan ditindaklanjuti untuk memastikan apakah itu positif covid atau tidak," tukasnya.

Sementara Kapolres Purbalingga AKB Era Johny Kurniawan menyarankan agar pengelola tempat wisata untuk menyediakan masker, bila dirasa berat disatukan dengan harga tiket masuk. Sehingga tidak ada alasan pengunjung obyek wisata tidak mengenakan masker.

Hal tersebut menyikapi merebaknya kasus covid, pihaknya juga minta agar tempat isolasi terpusat dihidupkan kembali.

"Isoter saya rasa satu-satunya cara untuk mencegah penularan. Seperti sebelumnya di sebuah SMP di Mrebet. Jadi kita harus menyiapkan eks SMPN 3 untuk dibersihkan kembali dan dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat," ungkap Era.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya