Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEBANYAK 343 peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar ilmuwan teratas dunia versi AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) 2022. Secara keseluruhan, UGM menduduki peringkat pertama perguruan tinggi di Indonesia dalam perangkingan tersebut.
Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono mengapresiasi hasil yang diraih oleh UGM di AD Scientific Index.
"Kita bersyukur dengan hasil ini yang menunjukkan kinerja baik dari seluruh civitas UGM. Hasil ini menunjukkan ilmuwan UGM semakin kompetitif secara global," ujar Panut, Kamis (27/1).
Panut menuturkan UGM akan terus meningkatkan publikasi hasil-hasil penelitiannya melalui berbagai jurnal ilmiah bereputasi dan berbagai media komunikasi lainnya. Selain itu, UGM juga berupaya agar hasil-hasil penelitian itu bisa dihilirkan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kita berusaha agar dalam penelitian tidak hanya terfokus pada publikasi dan sitasi, tetapi hilirisasi hasil riset menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas merupakan hal yang harus terus dilakukan," katanya.
Baca juga: Populasi Terancam, Peneliti Perbanyak Anggrek Kantung
AD Scientific Index adalah sistem perangkingan dan sistem analisis berdasarkan performa ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah peneliti individu. AD Scientific Index juga memberikan perangkingan institusi berdasarkan karakteristik-karakteristik ilmiah atau peneliti dalam suatu afiliasi.
Sumber data dari AD Scientific Index adalah Google Scholar dengan atribut-atribut seperti, total h-index, i10 index dan sitasi. Untuk masuk dalam penilaian maka peneliti minimal memiliki 300 sitasi. Misalnya ada peneliti yang mendapatkan h-index = 1 dengan 300 sitasi akan dimasukan sedangkan peneliti lain dengan h-index 5 dan 30 sitasi atau h index 10 dengan 100 sitasi akan dieksklusi.(OL-5)
DUA peneliti asal Indonesia, Hery Sutanto dan Aulia Arif Iskandar, mencatat prestasi nasional melalui karya inovatif di bidang pangan dan kesehatan
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Penelitian ini membuka peluang baru dalam pengembangan bahan biomimetik yang lebih kompatibel dengan sistem biologis.
Sebanyak 60 dosen dan peneliti universitas hadir dalam workshop Advancing A.I. Capacity in Indonesian Universities, yang dilaksanakan pada 26–27 Juli 2025 di Perpustakaan Nasional.
Inovasi yang diusung adalah Biscatur (Biskuit Cangkang Telur) yang diformulasikan untuk membantu pencegahan stunting pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved