Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perajin Tempe Sanan Malang Tuntut Operasi Pasar Minyak Goreng

Bagus Suryo
07/1/2022 20:20
Perajin Tempe Sanan Malang Tuntut Operasi Pasar Minyak Goreng
Seorang perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, tengah beraktivitas(MI/BAGUS SURYO)


PERAJIN keripik tempe di sentra industri tempe Sanan, Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, menuntut
operasi pasar minyak goreng.

Pasalnya sejak kenaikan harga minyak goreng yang terjadi sejak November
2021, para perajin belum menerima bantuan, termasuk operasi pasar.

"Belum ada operasi pasar maupun bantuan subsidi apa pun dari
pemerintah," tegas perajin keripik tempe Sanan Malang Reni Kurniawan,
Jumat (7/1).

Ia menjelaskan harga minyak goreng berbagai jenis melonjak. Bahkan,
jenis curah langka di pasaran, sehingga perajin beralih ke kemasan. Harganya pun bervariasi.

"Harga minyak goreng curah 17 kg sebelumnya Rp222 ribu sekarang Rp300
ribu. Curah memang lebih mahal, tapi barangnya tidak ada," katanya.

Karena itu ia beralih ke minyak goreng kemasan refil dengan harga Rp227
ribu per kardus isi enam bungkus, per bungkus 2 liter.

Perajin keripik camilan khas Malang lainnya, Laili Afrida menyatakan
membeli minyak goreng kemasan isi 15 kg Rp285 ribu dari harga
sebelumnya Rp260 ribu.

"Belum ada operasi pasar, kami minta pemerintah segera membantu perajin
tempe," ungkapnya.

Sejauh ini 100 perajin yang tergabung dalam Koperasi Tahu Tempe (Kopti) Bangkit Usaha Sanan juga belum melihat upaya pemerintah dalam mengendalikan harga di Kota Malang.

"Belum ada operasi pasar. Harga minyak goreng kemasan 15 kg sekarang Rp285 ribu, seebelumnya Rp260 ribu. Kenaikan terjadi sejak November tahun lalu," tuturnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya