Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PABRIK insinerator yang dipusatkan di Kawasan Industri (KI) Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) ini, secara resmi akan dikelola Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kepastian hal tersebut setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penyerahan pabrik insinerator kepada Pemprov Babel dan penandatanganan berita acara serah terima operasional barang milik negara dalam rangka fasilitas pelayanan kesehatan tahun 2021.
Acara penandatangan antara KLHK dan Pempriv Babel dilaksanakan di Ruang Pertemuan Wakil Gubernur Babel, Senin (27/12).
Penandatanganan dilakukan Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non-B3 Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Sinta Saptarina Soemiarno, dan Kepala Dinas LHK Babel Marwan.
Acara penandatanganan disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah, serta Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Bumi Bangka Belitung Sejahtera, Prof.Saparudin.
Dengan acara serah terima itu, akhirnya perjuangan Gubernur Babel Erzaldi Rosman untuk menghadirkan pabrik pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun (B3) dan non-B3 berbuah manis.
Kini, Pemprov Babel telah memiliki pabrik insinerator B3 dan non-B3 untuk fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes).
Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah menyebutkan, pabrik tersebut sangat penting bagi Babel yang merupakan daerah kepulauan. Sebab, banyak limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan tidak terkelola dengan baik.
Hal ini pula, dikatakan Wagub Abdul Fatah menjadi alasan Gubernur Erzaldi melakukan pengajuan pembangunan ke KLHK pada 23 Juni 2020.
"Pertemuan hari ini sangat penting dan strategis. Masalah limbah rumah sakit yang mengkhawatirkan ini sudah kami pikirkan bersama Pak Gubernur sejak 2017 lalu," kata Abdul Fatah.
"Alhamdulillah kami selalu menyuarakan ke pusat, dan terdengar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan mendirikan pabrik pengelolaan limbah B3," ujarnya.
Wagub Babel juga menyampaikan rasa terima kasih dari Pemprov Babel kepada KLHK yang telah memprioritaskan pembangunan pabrik insinerator berdiri di Babel.
Ia pun memastikan dalam pemanfaatan dan pemeliharaan pabrik yang kemudian akan diserahkan kepada BUMD PT. Bumi Bangka Belitung Sejahtera akan dilakukan secara optimal.
"Mohon terima kasih kami kepada Ibu Dirjen Kementerian LHK yang telah memikirkan Babel dalam pembangunan pabrik ini, sehingga kami bisa mengelola limbah rumah sakit di seluruh Babel. Semoga kami bisa memanfaatkan, memelihara fasilitas ini, dan dapat kami optimalkan bagi kesehatan masyarakat Babel," ujarnya.
Gulirkan dana hingga Rp 7 miliar
Sementara itu, Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Sinta Saptarina Soemiarno, menyebutkan pembangunan pabrik insinerator di Babel terbilang istimewa.
Selain memakan biaya lebih dari Rp 7 miliar dan pbarik yang dibangun ini pertama kali di Indonesia, pabrik tersebut juga dilengkapi sarana dan prasarana yang sangat baik.
Mesin insinerator ini, dijelaskan Sinta akan membuat limbah menjadi abu dengan proses pembakaran dengan suhu tertentu.
Hasil pembakaran ini menciptakan residu atau produk sisa, dan dapat dioperasionalkan selama 24 jam. Namun, dalam pembangunan itu masih terdapat berbagai kendala yang diharapkan Kemen-LHK dapat segera diselesaikan Pemprov. Babel.
"Kendala terbesar adalah di pematangan lahan, dan masalah serius yang kami hadapi juga terkait listrik, air, izin operasional dan akses jalan. Mohon serah terima untuk segera supaya cepat karena banyak yang masih harus dilalui prosesnya sebelum akhir tahun ini," ujarnya.
Menanggapi permintaan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur BUMD PT. Bumi Bangka Belitung Sejahtera Prof.Saparudin mengungkapkan kesiapannya untuk mencarikan solusi, baik akses jalan, ketersediaan air, maupun pematangan lahan.
Ia juga mengungkapkan jika pihaknya telah melibatkan warga Bangka Selatan dalam pengoperasian pabrik tersebut.
"Untuk tenaga operasional pabrik, baik operator maupun teknisi kita prioritaskan masyarakat Bangka Selatan sesuai arahan Pak Gubernur, yang kesemuanya ada lulusan S1, dan SMK mesin di Basel. Kita rekrut, dan kita berikan pelatihan pengoperasian," pungkasnya.(RO/OL-09)
PENJUALAN MMI sepanjang 2024 meningkat secara signifikan. Pada 2025, perseroan juga akan membangun pabrik popok di Indonesia untuk untuk memperlancar proses bisnis.
Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia menyoroti lambannya kepastian regulasi terkait Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk partially oriented yarn-drawn textured yarn.
PT Bevananda Mustika menargetkan ekspor ke negara-negara tetangga dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu upaya pionir di industri kawat baja Indonesia itu ialah merenovasi pabriknya.
Perusahaan kimia asal Tiongkok, Golden Elephant (GESC), resmi bergabung di kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyatakan banyak investor resah dengan adanya aktivitas organisasi masyarakat (ormas) di kawasan industri.
Kementerian Perindustrian mengeklaim industri alas kaki dan pakaian nasional masih menjadi pilihan bagi perusahaan-perusahaan global untuk dilibatkan dalam kerja sama.
Baznas RI terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan profesionalisme para pengelola zakat di Indonesia.
Pemprov DKI Jakarta didorong segera mewujudkan percepatan fasilitas pengelolaan sampah.
PEMERINTAH akan mendorong transformasi industri manufaktur dari bernilai tambah rendah menjadi bernilai tambah tinggi.
Water treatment dengan metode pemisahan partikel secara elektrik dan fast vertical filtration membuat proses pengolahan air lebih ramah lingkungan.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan menggelar turnamen “Obi Fishing Tournament 2024”
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved