Senin 27 Desember 2021, 20:47 WIB

Warga Kampung Lorong Mari Bangkitkan Sumsel Mandiri Pangan

Dwi Apriani | Nusantara
Warga Kampung Lorong Mari Bangkitkan Sumsel Mandiri Pangan

MI/Dwi Apriani
Budidaya lele yang dilakukan warga di kawasan Kampung Lorong Mari, Plaju, Palembang, Sumatra Selatan untuk gerakan kemandirian pangan.

 

BERAGAM tanaman hortikultura berjejer rapi di dalam pot, tersusun di depan halaman rumah warga. Mulai dari cabai, seledri, sawi hingga pakcoy. Tak hanya itu, tanaman gambas pun merambat dan menggantung di sepanjang jalan di kawasan Kampung Lorong Mari, Plaju, Palembang, Sumatra Selatan.

Terlihat beberapa warga sedang menyiram tanaman sayuran di depan rumahnya. Bahkan ada juga yang sedang memetik seledri untuk dimasak di dapurnya. Di kawasan padat penduduk itu, pemandangan menarik dan memanjakan mata saat melihat beragam tanaman yang ditanam di dalam pot yang sudah dihias. Pot yang dipakai adalah berasal dari barang bekas yang sudah diwarnai.

"Kampung Lorong Mari kita ini tidak hanya mengutamakan warna-warni dan beragam kreasi barang bekas, namun semua warga di Lorong Mari ini mulai melek dengan urban farming. Jadi di sini hampir semua rumah memiliki tanaman pangan di halamannya. Dan sebagian juga ada yang membudidayakan ikan lele dan nila," ucap Choirul Bahri, Ketua RT 001/RW 001, Senin (27/12).

Pria yang akrab disapa Elonk itu mengungkapkan beragam tanaman yang dikelola warga rata-rata untuk memenuhi kebutuhan hidup tiap keluarga. Tak banyak di antara mereka yang menjual hasil tanaman dan lele ke pasar keliling.

"Prinsip warga di sini adalah bagaimana caranya memanfaatkan lahan di pekarangan rumahnya untuk tanaman pangan. Jadi tidak perlu ke pasar untuk membeli sayuran," jelasnya.

Hal ini sebagai upaya warga di Kampung Lorong Mari untuk mendukung kemandirian pangan. Apalagi saat ini harga sayuran sedang naik. Ini juga yang membuat warga tertolong dengan mempunyai tanaman sendiri.

"Lebih praktis. Kalau beli di pasar harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Dengan memiliki tanaman sendiri, bisa lebih mudah dan menghemat pengeluaran. Jadi warga di Lorong Mari ini lebih mandiri untuk menanam dan memproduksi hasil tanamannya," lanjut Elonk.

Upaya menghidupkan kemandirian pangan ini sendiri sudah berlangsung sejak 2018. Sebagai salah satu panutan, ia dan beberapa warga memberikan contoh cara bertanam aneka hortikultura dan sayuran dalam pot. Setelah dinilai berhasil, warga lain pun ikut-ikutan.

"Jadi memang awalnya kita pancing mereka agar menanam aneka tanaman, sayur hingga hortikultura lain. Karena memang hasilnya memuaskan, semakin banyak warga ikut-ikutan dan meniru. Dan sekarang semuanya sudah memulai menanam aneka hortikultura di pekarangan rumahnya," ujarnya.

Apa yang dilakukan warga di Kampung Lorong Mari ini menjadi salah satu contoh dari upaya membangkitkan kemandirian pangan. Hal ini juga yang diharapkan agar diadopsi oleh warga di seluruh kabupaten dan kota di Sumatra Selatan. Apalagi belum lama ini, Gubernur Sumsel Herman Deru sudah meluncurkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.

Dalam gerakan ini, Herman Deru berharap besar agar masyarakat lebih mandiri untuk menciptakan ketahanan pangan.

"Kita harapkan adalah mengubah pandangan masyarakat yang selama ini konsumtif menjadi produktif. Karena inilah, saya meluncurkan gerakan ini. Jadi yang saya inginkan adalah bagaimana caranya masyarakat bisa melepas ketergantungan atas komoditas yang dikirim dari luar Sumsel. Dan mereka bisa tanam sendiri di rumah mereka sendiri," ucap Herman Deru.

Gubernur menambahkan upaya melepas ketergantungan ini berawal dari rumah tangga. "Jadi tanam sendiri dirumah, bisa dipakai untuk keperluan masak di rumah masing-masing. Tidak perlu ke pasar untuk beli, mau itu cabai, sayur-sayuran dan sebagainya," kata dia.

Lewat gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini, Herman Deru berkeinginan agar masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan dan juga menjaga gizi. Hilirnya, masyarakat di Sumsel bisa terlepas dari kemiskinan.

"Saya mengajak masyarakat untuk mengurangi biaya hidup lewat gerakan ini. Seperti bumbu dapur, harusnya kita bisa menghasilkan sendiri, tapi kita justru membelinya di pasar. Karena tanpa kita sadari biaya kebutuhan pelengkap itu lebih besar dari kebutuhan pokok," jelasnya.

baca juga: Herman Deru Launching Sumsel Mandiri Pangan

Gerakan yang dilakukan warga Kampung Lorong Mari, Palembang bisa menjadi contoh yang baik. Menurut Herman Deru, gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini di antaranya memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman pangan ataupun budidaya hewan ternak untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Intinya kita ingin mengubah pola pikir masyarakat. Jika bisa diubah, tentu akan bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri. Upaya Sumsel Mandiri Pangan ini dapat menjadi ladang ekonomi tambahan bagi masyarakat," kata Herman Deru.

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Ekowati Retnaningsih mengatakan, lewat gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini akan berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat.

"Inisiasi Gubernur Sumsel Herman Deru ini dinilai menjadi salah satu cara dalam mempercepat kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan di Sumsel," kata Ekowati.

Ia menjelaskan, lewat gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini, masyarakat diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga, melalui pengembangan ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat.

"Jadi lahan pekarangan rumahnya dapat diarahkan dan dimanfaatkan secara produktif dalam menunjang kebutuhan sayur mayur. Bahkan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi keluarga," ungkap Ekowati

Dijelaskannya, progam Sumsel Mandiri Pangan ini tidak hanya soal permasalahan pangan saja. Namun secara esensinya merupakan gerakan dalam mengubah pola pikir masyarakat untuk hidup mandiri dengan memanfaatkan lingkungan dan sumber daya alam yang dimiliki.

Ekowati menerangkan gerakan Sumsel Mandiri Pangan tahun 2021 ada sebanyak 240 desa yaitu satu desa per kecamatan, karena gerakan ini baru akhir tahun ini dilaksanakan. Tentunya semakin tahun semakin meningkat secara berkelanjutan. "Pada tahun 2022 target kita 50%  jumlah desa di kecamatan. Lalu nantinya pada tahun 2023 target kita 70%. Kemudian pada 2024 sebesar 90%. Kemudian pada 2025 diharapkan sudah mencapai 100%," paparnya.


Dukung Komitmen Pemprov Sumsel

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan, Hari Widodo mengatakan program gerakan Sumsel Mandiri Pangan dinilai sangat baik untuk membantu masyarakat terlepas dari kemiskinan. Apalagi dengan menerapkan gerakan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat yang semula konsumtif menjadi produktif.

"Ini langkah yang harus didukung. Karena dengan gerakan ini dapat menjadi langkah efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tapi bukan hanya pemerintah saja, masyarakat pun harus komitmen untuk menerapkan program ini," pungkasnya. (N-1)

 

 

 

Baca Juga

Ist

AQUA Klaten Kembangkan Kopi Gumuk dan Budi Daya Anggrek Merapi 

👤Media Indonesia 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:31 WIB
Selain memberikan bibit tanaman kopi, AQUA juga memberikan pelatihan barista bagi beberapa pemuda desa serta membantu berbagai perlengkapan...
Antara/Dedhez Anggara.

Harga Beras Bergejolak, Disperdagin Majalengka akan Gelar Operasi Pasar

👤Nurul Hidayah 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:25 WIB
Disperdagin Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, segera menggelar operasi pasar murah. Operasi pasar dilakukan menindaklanjuti masih...
Antara/Siswowidodo.

Pemadaman Kebakaran di Gunung Lawu Gunakan Water Bombing

👤Faishol Taselan 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:10 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di atas Gunung Lawu, Jawa...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya