Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jawa Barat Targetkan 0 Desa Tertinggal pada 2022

Bayu Anggoro
22/12/2021 23:55
Jawa Barat Targetkan 0 Desa Tertinggal pada 2022
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi(MI/BAYU ANGGORO)


PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menargetkan pada 2022 tidak ada lagi desa tertinggal. Saat ini masih terdapat 18 desa yang masih masuk
kategori tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dicky
Saromi mengatakan, 18 desa tertinggal itu tersebar di tiga kabupaten
yakni Kabupaten Tasikmalayan, Cianjur, dan Karawang. "Paling banyak di
Kabupaten Tasikmalaya," kata Dicky di Bandung, Rabu (22/12).

Dia menjelaskan, pada 2018, desa tertinggal di Jawa Barat sebanyak 929.
Jumlah ini terus turun, sehingga pada 2021 ini tersisa 18.

"2022 target kami tidak ada lagi desa tertinggal," ujarnya.

Terus berkurangnya jumlah desa tertinggal ini, kata dia, merupakan bukti baiknya indeks desa membangun (IDM) di wilayahnya itu.

Ini terlihat dari terus dilakukannya perbaikan pada aspek ekonomi,
infrastruktur, dan sosial yang merupakan hal penting untuk perbaikan
status desa di Jawa Barat.

Berdasarkan acuan yang tertuang dalam Permendesa Tentang IDM, Dicky menambahkan, terdapat sejumlah indikator yang menentukan status desa seperti tingkat pelayanan, kesehatan, akses pendidikan dasar, dan ekonomi.

Upaya perbaikan status desa ini, tidak terlepas dari visi dan
misi kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, pasangan ini mengusung Gerakan
Membangun Desa, dengan menggulirkan sejumlah program yang akan terus  dilanjutkan pada tahun depan.

Beberapa program itu di antaranya satu desa satu BUM-Des,  1 village 1
company, patriot desa, CEO BUM-Des, Desa Wisata, dan peningkatakan
infrastruktur desa.

"Lalu ada Patriot Desa, investasi, dengan mengirim anak-anak muda yang punya spirit dalam berkolaborasi, inovasi; CEO BUM-Des yang membantu untuk memajukan BUM-Des; Kampung Keluarga Juara, yang identik dengam gerakan sosial seperti posyandu; desa wisata, wisata yang diandalkan dalam memajukan desa; Sapa Warga, agar warga bisa berkoneksi, bisa berkomunikasi langsung dengan pimpinan (gubernur); Maskara atau mobil aspirasi kampung juara, yang merupakan penghargaan bagi desa yang
berstatus mandiri," tandas Dicky.

Tak hanya itu, dari sisi konstruksi, menurutnya, pihaknya terus
memberikan pelayanan infrastruktur untuk pedesaan, terutama untuk jalan desa. Lalu ada jembatan gantung di desa yang sudah dibuat beberapa tahun terakhir.

Berkat pembangunan tersebut, saat ini IDM Jawa Barat sudah melebihi target. "Dari target Indeks Desa Membangun minimal 0,72 pada 2023 Ternyata di 2021 target IDM sudah kita capai, yaitu 0,7202. Jadi tak perlu nunggu sampai 2023, kita sudah mencapainya di 2021," ujarnya.

Berkat upaya itu juga saat ini Jawa Barat memiliki 586 desa mandiri dari total 5.312 desa. "Ini menjadikan kita sebagai provinsi kedua yang memiliki jumlah desa mandiri paling banyak," sambungnya.

Dicky memastikan pihaknya akan terus mengoptimalkan pembangunan desa.
Terlebih, saat desa sudah menjadi prioritas pembangunan baik
dari pemerintah provinsi maupun pusat.

"Karena Indonesia akan maju jika desanya maju. Demikian juga kalau
desanya juara, maka Jawa Barat akan juara," tegasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya