Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dirjen Abdul Kadir: Imunisasi Balita dan Pemberian ASI Lengkap Cegah Stunting

Djoko Sardjono
21/12/2021 18:25
Dirjen Abdul Kadir: Imunisasi Balita dan Pemberian ASI Lengkap Cegah Stunting
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Abdul Kadir.(Istimewa)

ANGKA stunting di Indonesia masih tinggi. Untuk penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Sementara, angka stunting di Indonesia sekitar 28% dari populasi balita. Percepatan perbaikan gizi dan edukasi masyarakat penting untuk pencegahan stunting.

Hal itu dikatakan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Abdul Kadir, pada peresmian gedung bedah sentral terpadu dan critical care RSUP Soeradji Tirtonegoro (RSTT) Klaten. Peresmian gedung bedah sentral terpadu dan keperawatan kritis RSTT Klaten, dilakukan secara live streaming oleh Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin, Senin (20/12).

Acara peresmian gedung tersebut, yang sekaligus peringatan ulang tahun ke-94 RSTT Klaten, dihadiri oleh  Wakil Bupati Yoga Hardaya dan para pejabat Pemkab Klaten.

Menurut Dirjen Abdul Kadir, untuk pencegahan stunting yang perlu dilakukan, yakni imunisasi balita dan pemberian air susu ibu (ASI) lengkap supaya gizi anak terjamin. ''Perlu dipahami, bahwa imunisasi dan pemberian ASI lengkap itu sangat penting, agar pertumbuhan anak balita bisa maksimal atau tidak kerdil,'' imbuhnya.

Stunting, lanjut Abdul Kadir, bukan hanya fisiknya yang pendek dan kecil, tapi yang utama adalah jumlah sel otaknya sangat kecil. Sehingga, kecerdasan anak sangat kurang.

''Nah, untuk pencegahan stunting bukan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab kita bersama, termasuk media dalam mengedukasi masyarakat,'' ujarnya.

Terkait munculnya omikron, Dirjen Abdul Kadir menyatakan, bahwa pemerintah dan semua rumah sakit stand by menghadapi perkembangan covid-19 varian baru tersebut. ''Stand by dimaksud, SDM rumah sakit telah siap. Pun obat-obatan, ruang isolasi, peralatan, dan lain-lain. Itu langkah antisipasi kita. Ibarat perang kita sudah siap,'' pungkasnya.

Bupati Sri Mulyani dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Yoga Hardaya berharap kepercayaan masyarakat terhadap RSTT meningkat dengan adanya gedung bedah sentral terpadu dan keperawatan kritis.

''Tersedianya SDM yang berkualitas dan didukung fasilitas kesehatan yang memadai, RSTT Klaten juga diharapkan mampu menangani sendiri pasien, tanpa merujuk ke rumah sakit lainnya,'' imbuhnya. (JS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya