Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Klas I Palembang meminta agar masyarakat di Sumsel mewaspadai fenomena La Nina. Sebab,fenomena ini berdampak terjadinya hujan yang ekstrem di Sumsel.
Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Wandayantolis mengatakan fenomena ini berpotensi akan bertahan hingga awal tahun 2022.
Baca juga: PPKM Beda Level Tuntut Kolaborasi Pengawasan yang Baik Antardaerah
"Fluktuasi ini dapat memincu peningkatan curah hujan sekitar 20 hingga 40 persen dari rata-rata," jelasnya.
Dijelaskan Wanda, fenomena La Nina ini juga bisa memicu peningkatan jumlah hari hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 50 milimeter perhari.
Saat ini juga, musim hujan tahun 2021/2022 tengah terjadi di Sumsel dengan puncak musim hujan diprediksi berkisar pada bulan Januari hingga Februari tahun 2022.
"Kondisi tersebut juga dapat mengakibatkan meningkatnya potensi bencana meterologis seperti banjir dan longsor serta munculnya genangan-genangan pada ruas jalan dan wilayah tertentu di Sumsel.
"Kondisi akibat La Nina ini kemungkinan bisa bertahan hingga Maret 2022," jelasnya.
Diketahui, terdapat sembilan kabuapten kota yang berada pada tingkat peringatan waspada hingga awas. Pembagian tingkat peringatan dibagi menjadi empat yakni hijau tanpa peringatan, kuning waspada, oranye, siaga, dan merah awas.
Adapun kabupaten kota tersebut yakni Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, dan OKU Selatan.
"Kami imbau masyarakat di Sumsel melakukan langkah antisipasi guna
meminimalisir terjadinya bencana," pungkasnya. (OL-6)
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang selama periode 3–9 Januari 2025
BMKG memantau bahwa Monsun Asia yang aktif, disertai fenomena La Nina lemah, menjadi faktor utama yang memengaruhi curah hujan di sejumlah wilayah.
MENTERI Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengingatkan potensi dampak fenomena La Nina pada malam tahun baru 2025.
KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025.
STASIUN Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau warga agar mewapadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 22-24 September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved