Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pascaerupsi Semeru, Warga Diminta Beraktivitas di Luar Radius 1 Km

Insi Nantika Jelita
05/12/2021 18:39
Pascaerupsi Semeru, Warga Diminta Beraktivitas di Luar Radius 1 Km
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2021).(Antara/Zabur Karuru.)

PASCAERUPSI Gunungapi Semeru, hari Sabtu (4/12) kemarin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana, yakni 1 kilometer (km) dari kawah/puncak Gunung Semeru, Jawa Timur. 

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono juga meminta warga mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sunga sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Baca juga: Wujudkan Herd Immunity, Binda Gorontalo Gelar Vaksinasi hingga Pelosok

"Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada), untuk itu diimbau ke masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/12)

Badan Geologi mengaku telah memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan di daerah sejak tanggal 1 Desember 2021, yang mana telah terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter dari puncak atau 700 meter dari ujung aliran lava dengan arah luncuran ke tenggara.

"Sudah ada peningkatan (aktivitas Gunungapi Semeru) pada 1 Desember 2020. Sudah terjadi awan panas guguran dan hal ini sudah kami sampaikan kepada para stakeholder di daerah melalui grup WhatsApp," jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.

Selain itu pada 2 Desember 2021, pihaknya telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, dan Bupati Malang mengenai kondisi kekinian beserta imbauan tersebut. 

PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Semeru menyatakan, akan melakukan pemantauan selama 24 jam dalam satu hari dan melaporkan hasil pengamatan tersebut setiap 6 jam. Hasil pengamatan tersebut juga disampaikan melalui grup WA yang beranggotakan Muspida, Pemerintah Daerah, penambang, relawan, tokoh masyarakat, dan BPBD setempat.

"Selain itu pemberian informasi peringatan dini juga kami lakukan melalui aplikasi MAGMA Indonesia (magma.vsi.esdm.go.id) yang merupakan aplikasi kebencanaan yang dimiliki oleh badan geologi, website PVMBG yaitu vsi.esdm.go.id," urai Andiani.

Masyarakat kemudian diimbau agar tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Semeru. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya