Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DUA desa di Kecamatan Karangmoncol itu berada di wilayah terpencil. Dari pusat Kota Purbalingga, Jawa Tengah, jaraknya mencapai 30-an kilometer.
Namun, Desa Tunjungmuli dan Tamansari, itu, menyimpan sumber daya dua dunia digital yang mumpuni. Berawal dari Kampung Marketer, kini mulai bertransformasi menjadi startup yang mengglobal, dengan nama Komerce.
Startup itu tetap berpusat di Desa Tunjungmuli, yang merupakan cikal
bakal gerakan e commerce. Meski mulai bertransformasi menjadi startup,
tetapi para mitra yang bergabung sejak Kampung Marketer tetap bertahan.
Nilai perputaran uang pada 2020 lalu mencapai Rp15 miliar lebih. Tahun 2021, hampir sama berada di atas Rp1 miliar setiap bulan.
Karena itu, Wiwit Trisnawati, 28, warga Desa Tamansari memutuskan
dirinya untuk tidak pergi ke luar negeri kembali menjadi seorang buruh
migran.
"Saya cukup lama di Singapura menjadi seorang TKW. Di sana gajinya lumayan juga, setiap bulannya Rp2,5 juta. Namun, bekerja di sana
sering dapat masalah. Bukan soal kekerasan fisik, tetapi kadang-kadang
tidak cocok dengan majikan. Tetapi sekarang, alhamdulillah, saya bisa
bekerja di desa ini. Pendapatannya lumayan, bisa mencapai Rp3 juta.
Kalau istirahat juga dapat menyusui anak saya. Saya sudah tidak ingin
lagi pergi ke luar negeri," tegas Wiwit saat berbincang dengan Media
Indonesia, Selasa (16/11).
Dia merupakan bagian dari sekitar 500 warga di Desa Tamansari dan
Tunjungmuli yang bekerja sebagai pelayanan pelanggan UMKM. Tugasnya adalah melaksanakan pemasaran secara daring untuk para konsumen.
"Saya melayani sebuah toko asesoris telepon seluler di Yogyakarta. Sudah cukup lama saya melayani pemasaran mereka. Di sini, warga banyak yang menjadi talent seperti saya. Rata-rata sudah tidak mau keluar daerah untuk bekerja. Cukup di desanya sendiri. Bekerja dengan modal ponsel," ungkapnya.
Salah satu Koordinator Talent Komerce, Ilma, 23, mengatakan di
kelompoknya saat sekarang ada 39 talent yang mengurus pemasaran 19
partner. "Partner yang diurus dari berbagai daerah di Indonesia. Bidang
geraknya juga beragam seperti produsen, toko, reseller dan lainnya. Kami mengkoordinasikan para talent untuk melayani partner kami," tambahnya.
Ilma mengungkapkan bisnis daring tersebut mampu mengurangi urbanisasi
bahkan menjadi pekerja migran di luar negeri. "Yang telah bekerja di sini, biasanya tidak mau lagi pergi ke luar kota untuk bekerja, atau ke luar negeri. Namun, yang paling utama adalah mengurangi pengangguran di desa atau memberdayakan para pemuda dan pemudi di desa untuk bekerja," tandasnya.
Perjalanan Awal
Perjalanan awal bisnis daring di Karangmoncol, Purbalingga, tidak bisa
dilepaskan dari sosok Nofi Bayu Darmawan. Lelaki lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) jurusan Akuntansi Pemerintahan, itu, memulai tonggal sejarah bisnis e-commerce di Purbalingga pada 2017 lalu.
"Saya memulainya, setelah mantap untuk berhenti dari pekerjaan sebagai PNS di Kementerian Keuangan. Setelah lulus dari STAN, penempatan saya di Pusdiklat Pajak Kemenkeu bidang evaluasi training," jelas Nofi kepada Media Indonesia pada Selasa (16/11).
Menurut Nofi, Kampung Marketer di Purbalingga ia dirikan setelah mendapat berbagai pengalaman selama jadi mahasiswa maupun ketika bekerja. "Sejak mahasiswa pada 2011, saya sudah menjadi pemasar di dunia maya. Waktu itu, masih zamannya blackberry messenger (BBM). Saya membuat konsep pemasaran secara daring dan bisa melayani pelanggan. Awalnya digital marketing, kemudian merambah juga ke periklanan digital. Sampai ada 10 karyawan yang bekerja dengan saya," ujar Nofi.
Di balik inovasi itu, Nofi mengakui semua ia lakukan, salah satunya adalah untuk membantu orangtua yang terlilit utang cukup besar. "Saya berusaha sekerasnya untuk mengembangkan bisnis digital. Saya juga rajin menulis pengalaman dan dituangkan di blog pribadi saya. Waktu itu, sudah ada puluhan ribu follower blog saya. Bahkan, setiap akhir pekan saya menjadi pembicara di mana-mana. Bisnis ini telah berkembang dan saya memiliki dana tersimpan yang cukup," ungkapnya.
Pada satu titik, Nofi telah bertekad bulat untuk keluar dari PNS di
Kementerian Keuangan dan pulang ke kampung halamannya di Karangmoncol, Purbalingga.
Perlau waktu cukup lama untuk meyakinkan orangtuanya, bahwa dia bisa sukses setelah keluar dari PNS.
"Namanya orangtua ya. Tentu pertimbangannya bermacam-macam. Namun, pada akhirnya orangtua mengerti. Di titik inilah, saya mulai menantang diri saya sendiri untuk bisa berkembang, meski berada di kampung," tandasnya.
Pada Februari 2017, Nofi memulai kiprahnya di desa. Dia tetap
mempertahankan bisnis pribadinya untuk mengelola digital marketing.
"Saya memiliki ide perubahan sosial di desa. Maka mulai Februari itu,
saya memiliki konsep Born To Be A Marketer. Dengan begitu, maka
tujuannya adalah menciptakan pemasar digital. Sehingga setiap minggu,
saya memberikan training kepada mereka," katanya.
Nofi mengungkapkan setiap minggu ada kelas besar yang jumlahnya 100-200
orang, hingga meminjam balai desa. Untuk yang kelas kecil, sekitar 25-30 orang. Mereka cukup antusias untuk mengikuti program saya.
"Seluruh biaya, saya menanggung. Saya hanya ingin agar mereka bisa menjadi marketing digital secara mandiri," ujarnya.
Namun, setelah berjalan 6 bulan, ternyata hasilnya tidak memuaskan Nofi. Sebab, dari 1.000 lebih orang yang dilatih, hanya ada beberapa yang benar-benar menjadi pemasar digital.
"Saya menyadari, untuk menjadi wirausaha membutuhkan mental dan modal. Sehingga, dari 1.000 lebih, hanya beberapa yang menjadi pemasar digital. Dari sinilah, saya berpikir, konsepnya harus diubah. Prinsip saya, bagaimana warga desa ini mampu menghasilkan uang untuk dirinya," katanya.
Setelah berjalan selama 6 bulan, pada 27 Agustus 2017, diputuskan
membuat Kampung Marketer. "Jadi, konsepnya sudah berubah. Saya melatih
mereka untuk menjadi tenaga pemasar dari klien kami. Jadi, mereka
semacam pemasar digital atau customer service (CS). Saya ingin
menceburkan mereka ke zona nyaman terlebih dahulu, dengan memperoleh
pendapatan tetap. Kebetulan juga ada teman yang langsung menyewa
talent-talent atau mitra kami. Saya tidak menyebut mereka karyawan,
tetapi mitra," katanya.
Menjadi Startup Komerce
Sejak 2017 itulah, Kampung Marketer tersebut berkembang. Bahkan,
sebelum terjadi pandemi, ada 800-an warga yang menjadi talent di
Kampung Marketer. Namun, pandemi datang dan berpengaruh terhadap UMKM.
Tetapi sekarang sudah membaik dan tercatat ada 500-an orang yang
masih menjadi mitra dan bekerja sampai sekarang.
"Kalau perputaran uangnya di desa ini, setiap bulannya telah mencapai
Rp1 miliar lebih. Dari 500-an pekerja, ada 250 UMKM yang bergerak di
berbagai bidang sudah kami tangani. Sampai sekarang masih berjalan. Namun sesungguhnya, 250 UMKM itu masih sangat kecil, karena di Indonesia terdapat 64 juta UMKM. Untuk itulah, maka kami akan terus mengembangkan bisnis digital ini. Salah satunya adalah mentransformasikan Kampung Marketer menjadi startup Komerce," jelasnya.
Proses menjadi startup dimulai justru ketika pandemi, tepatnya pada
akhir 2020 lalu. Konsep startup sesungguhnya adalah mental yang
bertumbuh atau berkembang dan tidak nyaman dengan pencapaian zonanya.
"Memang saat ini sebetulnya sudah nyaman, karena sudah jalan. Tetapi,
kami ingin berkembang, sehingga harus keluar dari zona nyaman dengan
tantangan baru yang ada," kata dia.
Dikatakan oleh Nofi, untuk mencapai startup Komerce, maka dibutuhkan
penguatan aspek-aspek teknologi. Di sisi lain, juga harus siap dengan sikap open mind, dalam arti membuka diri terhadap investor yang akan masuk.
"sebab, untuk membangun startup membutuhkan dana besar jika ingin cepat. Saat sekarang sudah ada investor yang masuk untuk membangun Komerce," ujarnya.
Kini, pelan-pelan konsep startup telah dipraktikkan. Dimulai dari
absensi secara digital hingga pembayaran gaji atau pendapatan.
"Saat ini, sekarang, misalnya ada UMKM yang merekrut 10 orang talent, maka tidak perlu satu per satu, cukup sekali transfer sudah langsung masuk ke rekening masing-masing. Dengan metode semacam itu, maka dapat diketahui juga perputaran uang yang diterima oleh para talent, sehingga bisa diketahui dampak ekonominya," lanjut Nofi.
Dengan startup Komerce, pihaknya kini telah merekrut anak-anak muda di
Yogyakarta untuk turut serta dalam Komerce. Mereka bertugas melayani
UMKM yang ingin berjualan di marketplace besar seperti Sophee.
"Sekarang, ada 35 anak-anak muda yang khusus melayani UMKM yang menjadi
admin pemasaran di marketplace, salah satunya di Sophee," ujarnya.
Nofi mengatakan untuk mendukung startup Komerce, sudah diluncurkan
aplikasi di playstore dengan nama Kampus Komerce.
"Isi di dalamnya adalah bahan-bahan pelatihan berupa video untuk menjadi seorang pemasar digital atau CS. Jadi, kami menerapkan semacam bootcamp atau pelatihan bagi siapa saja. Silakan diunduh dan bisa masuk ke kelas yang disediakan. Ini adalah program yang secara resmi akan diluncurkan bulan depan. Meski demikian, saat ini sebetulnya sudah jalan. Dari data yang ada, telah ada 1.300 orang yang ikut pelatihan," jelas Nofi yang meraih penghargaan Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan dan Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora tahun 2019 lalu.
Dia mengatakan dengan Kampus Komerce tersebut, pihaknya tidak hanya
memberikan pelatihan saja, melainkan juga menawarkan ke UMKM-UMKM yang
ada. "Kami siapkan sumber daya manusianya untuk siap menjadi tenaga
pemasar digital atau CS di UMKM. Jika konsep Kampung Marketer adalah
remote (jarak jauh), maka jika pelatihan ini on site. Tenaga pemasaran
digital yang kami didik bisa langsung direkrut oleh UMKM masing-masing,"tambahnya.
Menurut Nofi, tujuan yang ingin diraih adalah e commerce anabler yakni
sebuah sistem yang dapat memecahkan operasional dalam bisnis digital.
Semua persoalan end to end dapat dirampungkan dalam waktu singkat. Satu
per satu, Komerce mulai merampungkan puzzle dari sebuah ekosistem
digital. Sebuah cita-cita besar dari desa yang kini makin terealisasi
nyata. (N-2)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purbalingga, Jawa Tengah memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan membersihkan sampah plastik dan menanam pohon di bekas (TPA), Kamis (5/6).
SEBANYAK 382 calon jemaah haji (calhaj) asal Purbalingga, Jawa Tengah resmi dilepas untuk menunaikan ibadah haji tahun 1446 H/2025.
Lonjakan kunjungan wisata tahun ini sangat signifikan dibandingkan dengan periode Lebaran sebelumnya.
POLRES Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) telah mengidentifikasi titik rawan kecelakaan dari exit tol Pemalang hingga ke perbatasan dengan Banjarnegara.
Rekor MURI yang diciptakan adalah buka puasa dengan tempe mendoan terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 14.460 mendoan.
GRUP musik Sukatani kini tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, pada Kamis, (20/2), mereka mengunggah video permintaan maaf atas salah satu lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved