Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menaikkan tone kualitas ekosistem kreatif di daerah.
Penguatannya dilakukan via Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf. Medianya melalui workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/11).
"Masa pemulihan pandemi covid-19 menjadi momentum terbaik untuk mendorong kembali optimalisasi potensi yang dimiliki destinasi wisata. Untuk itu, program Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia terus digulirkan. Apalagi, pariwisata NTB memiliki potensi luar biasa, termasuk di Pulau Lombok ini," ungkap Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto.
Program Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia digulirkan sejak 2016. Koneksinya sudah menjangkau 63 KaTa dan 1 provinsi yang sudah menjalani Uji Petik PMK3I.
Semakin kompetitif, ada 10 daerah yang sudah mendapatkan penetapan sebagai KaTa Kreatif Indonesia pada 2019. Hariyanto menerangkan, komitmen terus diberikan pemerintah.
"Kemenparekraf/Baparekraf terus berkomitmen memberikan dukungan serta fasilitas pengembangan pariwisata bagi daerah. Kami dukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui beragam kegiatan. Salah satunya Workshop Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia di Mataram ini," terang Hariyanto yang hadir mewakili Deputi Bidang Pengembagan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu.
Harapan besar memang diberikan pemerintah kepada NTB melalui Workshop Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia. Melalui event ini, diharapkan pelaku ekonomi kreatif, terutama subsektor kriya bisa menghadirkan inovasi dan menaikkan kualitasnya.
Mereka juga bisa menggali seluruh potensi dan kreativitasnya, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.
Menurut Hariyanto, program pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia sebagaimana diamanahkan dalam Perpres Nomor 142 Tahun 2018 mengenai Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional.
"Program ini bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola dan mengkonservasi kreativitas para pelaku ekonomi kreatif dalam mendorong pemanfaatan teknologi, seni dan budaya untuk mengembangkan potensi subsektor ekonomi kreatif yang menjadi unggulan di kabupaten/kota," ujarnya.
Untuk mengoptimalkan potensinya, daerah diminta berperan aktif. Mereka mengusulkan KaTa untuk melakukan Uji Petik PMK3I. Dengan begitu, perkembangan subsektor ekonomi kreatif di daerah bisa terus dikawal Kemenparekraf/Baparekraf.
Tahap berikutnya, daerah tersebut ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia menurut subsektor ekonomi kreatif unggulan.
"Selanjutnya dapat dilakukan pendampingan untuk berkolaborasi dengan KaTa Kreatif lainnya yang memiliki subsektor unggulan yang sama, melalui program Jejaring KaTa Kreatif," tuturnya.
Lebih lanjut, dearah bisa mengakses informasi lengkapnya melalui laman https://kotakreatif.kemenparektaf.go.id. Mereka lalu bisa menjadi member program Jejaring KaTa Kreatif dan mendapat fasilitas pendampingan.
"Silakan bergabung. Dearah juga diharapkan tetap optimistis, berinovasi, dan menaikkan kualitas karya untuk kemajuan bersama," ujar Hariyanto.
Wali Kota Mataram yang diwakili Asisten Daerah I, Lalu Martawang mengucapkan terima kasih kepada Kememenparekraf/Baparekraf yang kembali fokus membangun ekonomi kreatif, khususnya di Kota Mataram.
"Tentu kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang memulai kembali fokus membangun sektor ekonomi kreatif," papar dia.
Lalu optimistis gerakan ini akan membangun dan memacu kembali semangat pelaku ekonomi kreatif untuk berkarya kembali.
"Kami optimistis semangat para pelaku ekonomi kreatif akan terpacu kembali untuk berkarya. Tentu bangkitnya sektor ekonomi kreatif akan menggerakkan kembali perekonomian dasar masyarakat," ujar dia. (RO/OL-09)
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
Menpora Dito Ariotedjo secara khusus memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada NTB.
Salah satu yang memanen berkah FORNAS VIII 2025 NTB yaitu sektor UMKM. Pengusaha oleh-oleh turut mendapat berkah dari event tersebut.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII resmi ditutup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Eks Bandara Selaparang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8) malam.
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah multi event nasional.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Menurutnya, ada lima hal yang ditekankan bagi peserta yakni multimedia dan broadcasting, mikrotik, psikologi pendidikan, teknologi artificial intelligence (AI), dan jurnalistik.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjangkau generasi muda Indonesia melalui dukungan pada industri kreatif, khususnya musik.
Kehadiran hasil karya program PKW Tekun Tenun ini sekaligus menunjukkan dukungan nyata Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK dalam pengembangan industri kreatif nasional.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved