Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Badan Standardisasi Nasional Gelar Pameran Produk Unggulan Ber-SNI

Bayu Anggoro
04/11/2021 23:10
Badan Standardisasi Nasional Gelar Pameran Produk Unggulan Ber-SNI
Kepala Badan Standardisasi Nasional Kukuh S Achmad saat membuka pameran di Bandung(MI/BAYU ANGGORO)


ANEKA produk unggulan bersertifikasi Standar Nasional Indonesia
(SNI) dipamerkan di Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9, di 23 Paskal
Shopping Center, Bandung, Jawa Barat.

Pameran berlangsung  4-7 November. Expo yang diselenggarakan
oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) ini akan menjadi ajang pamer
barang dan jasa ber-SNI yang dihasilkan industri dan UKM.

IQE diharapkan dapat membangkitkan optimisme serta turut membantu
pemulihan ekonomi nasional.

Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam pembukaan IQE mengatakan, dalam konteks Pemulihan Ekonomi Nasional, maka kesempatan inilah BSN menyelenggarakan Indonesia Quality Expo (IQE). "Pameran ini merupakan sarana untuk membangun komunikasi antarpemangku kepentingan, bertransaksi, dan ajang pamer produk bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) serta unjuk rasa optimisme yang tinggi."

Ekonomi Indonesia, lanjut dia, bisa bangkit dan tumbuh, meskipun pandemi covid-19 hingga saat ini belum usai. Melalui IQE, BSN mempublikasikan industri penerap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki kisah sukses atau Succes Story sebagai role model.

Ia berharap, expo dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha, bahwa masih banyak UKM dan industri yang bisa melakukan inovasi
dan bertahan dalam situasi pandemi, dengan salah satu kuncinya ialah  menerapkan SNI.

Bandung dipilih menjadi tuan rumah sebagai simbol sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam semangat dan komitmen membangun Konsumen Cerdas dan Cinta Produk Indonesia yang ber-Standar Nasional Indonesia.

Ini juga menjadi perhatian besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Perhatian tersebut dibuktikan dengan berbagai kegiatan strategis di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Apalagi, antusias
pemangku kepentingan untuk mengikuti IQE masih cukup tinggi.

Di antara peserta pameran tersebut adalah 14 UKM di Jawa Barat yang
dibina BSN. Mereka memproduksi jahe merah, rendang instan dalam kemasan, masker kain, tempe dan keripik tempe, Eggroll gluten free, pakaian bayi, olahan ikan, kopi, bumbu organik, dan insinerator.

"Hal ini menjadi kebanggaan dan rasa syukur kita bahwa pelaku usaha masih peduli terhadap mutu produk, perlindungan konsumen, dan tentunya berkontribusi terhadap penguatan daya saing bangsa. Bangga terhadap SNI sejalan dengan kampanye pemerintah Bangga Buatan Indonesia dan tema HUT Republik Indonesia ke-76 : Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh," ungkap Kukuh.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan
Informasi BSN, Zul Amri mengatakan, IQE tahun ini diikuti oleh 14
instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 33 gerai.

"Produk-produk ber-SNI dipamerkan dan juga layanan informasi seputar
standardisasi dan penilaian kesesuaian. IQE tidak hanya secara offline,
tapi pameran disajikan secara online melalui live streaming, games
online maupun doorprize secara online," lanjutnya.

Selain itu, tambah Zul, juga diselenggarakan talkshow yang dikemas dengan konsep webinar setiap hari. "Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini juga diadakan Lomba Penulisan Jurnalistik tentang Produk SNI dan Peran Penting BSN dalam Pengembangan SNI untuk Grup Jurnalis BSN, Lomba Penulisan Jurnalistik tentang Pra IQE dan IQE."

Di pameran ini, BSN membuka gerai yang menyediakan klinik standardisasi
dan penilaian kesesuaian. Selain itu, BSN juga menampilkan produk-produk ber-SNI dari UMKM binaan BSN di wilayah Jawa Barat.

Di antaranya, Babyfynsass (masker); Roeparasa (bumbu organik); Restu
Mande (rendang); Tirta dewi kuningan (minuman jahe merah); dan Zanada
(keripik tempe).

Zul mengapresiasi para pihak yang telah mendukung terselenggaranya IQE 2021, yaitu PT Petrokimia Gresik; PT Pupuk Kaltim; PT Pupuk Kujang; PT Siemens Indonesia; PT Antam UBPP Logam Mulia; PT IAPMO; PT Pupuk Sriwidjaja; PT PLN Pusat Sertifikasi; PT Kencana Gemilang (Miyako); PT Maesindo Indonesia dengan brand JITO; Antis; PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik (WINA Gresik); Gigase dan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.

BSN terus melakukan kegiatan pembinaan kepada UKM sebagaimana yang
diamanahkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian.

Kukuh menyebut, hingga saat ini, BSN telah melakukan pembinaan terhadap 990 UKM untuk meraih SNI. Upaya itu dilakukan melalui 5 Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN di Palembang (Sumatra Selatan), Pekanbaru (Riau), Makassar (Sulawesi Tengah), Surabaya (Jawa
Timur), dan Bandung (Jawa Barat).

Khusus di daerah Jawa Barat, BSN membina UKM sebanyak 185 UKM. Dari jumlah tersebut, yang tersertifikasi sebanyak 29 UKM.

Sementara, berdasarkan bangbeni.bsn.go.id, jumlah pelaku usaha yang telah menerapkan SNI produk di wilayah Jawa Barat sebanyak 91 perusahaan.

"BSN juga menganugerahkan penghargaan SNI Award pada beberapa industri di Jawa Barat seperti PT Pupuk Kujang dan PT Trisula Textile Industries Tbk.," tandas Kukuh. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya