Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PT.Timah Budidayakan Ikan dan Udang di Wilayah Penambangan Laut

Rendy Ferdiansyah
01/11/2021 11:45
PT.Timah Budidayakan Ikan dan Udang di Wilayah Penambangan Laut
Panen perdana PT Timah tbk menggandeng Univetrsitas Bangka Belitung dalam budidaya ikan dan udang di lokasi pertambangan laut, Kamis (28/10)(MI/Rendy Ferdiansyah)

PT Timah Tbk berhasil membudidaya perikanan terintegrasi dengan konsep Kerambah Jaring Apung (KJA), di Kawasan Perairan Rambak, Kabupaten Bangka. Budidaya perikanan ini dilaksanakan di kawasan penambangan laut yang masih aktif beroperasi.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar mengatakan, budidaya perikanan ini menggunakan dua unit KJA dengan delapan kolam. Pihaknya menggandeng Universitas Bangka Belitung (UBB) dalam melaksanakan project ini dengan membudidayakan udang vaname, kakap putih dan kerapu hybrid.

"Budidaya ikan dan udang di wilayah penambangan laut ini di mulai sejak April lalu, dengan melibatkan UBB," kata Alwin Albar. Senin (1/11).

Pihaknya, jelas dia, menginisiasi kajian ini sebagai upaya perusahaan untuk menjawab beberapa tantangan terkait pemanfaatan kawasan pertambangan yang bisa bersinergi dengan sektor budidaya perikanan.

"Kami melakukan kajian ini bersama tim dari UBB, untuk mengetahui ternyata di lokasi penambangan laut yang masih beroperasi bisa dilakukan budidaya ikan dan ini sesuai kajian terbilang baik hasilnya," katanya.

Ia menyebutkan, selain itu nantinya pihaknya juga akan mengimplementasikan ini di beberapa wilayah lainnya. Dimana PT Timah Tbk kedepan bisa bermitra dengan masyarakat untuk melakuka budidaya perikanan dengan konsep KJA di kawasan penambangan laut.

"Ini adalah bagian dari pengembangan bisnis PT Timah Tbk yang berkaitan dengan core bisnis utama PT Timah Tbk yakni penambangan. Setelah dilakukan kajian ternyata budidaya perikanan ini bisa dilakukan di dekat KIP yang sedang beroperasi," ujarnya.

Menurutnya, PT Timah Tbk membuka diri bagi masyarakat yang ingin melaksanakan budidaya perikanan dengan sistem yang telah diterapkan PT Timah Tbk. "Ini juga bagian dari community development PT Timah dalam pemberdayaan masyarakat dan juga mengembangkan bisnis perusahaan," tutupnya.

Sementara, Dosen Jurusan Aquakultur UBB, Ahmad Fahrul Syarif menjelaskan program budidaya perikanan di dekat penambangan laut aktif terbilang sukses. Hal ini terlihat dengan tumbuh kembang ikan dan rendahnya mortalitas komoditas yang dibudidayakan.

Pola yang dikembangkan yakni Integretaed Multitrophic Aquaculture (IMTA) di Marikultur. Dimana budidaya dilaksanakan hanya berjarak sekitar 2 kilomoter dari Kapal Isap Produksi (KIP) yang masih beroperasi aktif di kawasan tersebut.

"Kami bersama PT Timah Tbk membuat kajian budidaya laut terintegrasi sebagai peluang bisnis baru perusahaan yang lokasinya di wilayah izin usaha pertambangan perusahaan dan KJA ini terletak di Kawasan penambangan aktif dengan jarak sekitar 2 kilometer dari kapal isap yang masih beroperasi," katanya saat panen ikan dan udang di KJA, Kamis (28/10/2021).

Ahmad menjelaskan, pihaknya menebar 300 bibit ikan kerapu dengan ukuran 6 cm dan bobot 5 gram yang berasal dari Situbondo, Jawa Timur. Dalam waktu enam bulan sudah bisa panen dengan ukuran kerapu 700-800 gram.

Untuk ikan kakap, bibitnya didatangkan dari Karawang, Jawa Barat, dengan bobot awal 14 gram dan panjang 6 cm, dimana dalam waktu 6 bulan lebih sudah bisa dipanen dengan berat 650-750 gram.

Begitu pula dengan udang vaname yang bisa tumbuh sesuai dengan perkembangan dimana dalam 70 hari bisa bisa menghasilakan udang 50 ekor per satu kilogram. Total panen ikan dan udang ini mencapai ratusan kilogram. (OL-13)

Baca Juga: LaporCovid-19 Terima Banyak Keluhan Masyarakat Terkait PTM



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya