Dekranasda Dairi Berhasil Kembangkan Ulos Silalahi Jadi Aset Daerah Berharga

DEKRANASDA Kabupaten Dairi melaksanakan serangkaian gelaran koleksi sejumlah busana dari bahan ulos Silalahi Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

Kegiatan kolaborasi tersebut turut menghadirkan perancang Merdi Sihombing dan digelar di Alun-Alun Grand Indonesia Mall, Sabtu (30/10).

Dalam gelaran tersebut Lily Marpaung Sambuaga, istri Wakil Menteri Perdagangan, turut membuka fashion show serta menyampaikan apresiasinya kepada Ibu Romy Mariani selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi atas karya-karya petenun dari komunitas perempuan petenun di Kabupaten Dairi.

Lily menyampaikan bahwa ulos serta kain tenun daerah lainnya belum sepopuler batik sebagai busana modern karena masih kebanyakan digemari atau dikoleksi masyarakat berdarah Sumatera Utara.

“Untuk itu apa yang tengah dilakukan Ibu Romy Mariani untuk lebih mengangkat dan mempopulerkan ulos Silalahi, patut kita apresiasi dan dukung bersama. Kepedulian tidak hanya sebatas mempopulerkan semata, namun yang luar biasa adalah melatih para petenun untuk menggunakan pewarna alami. Ini adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup," katanya.

Inisiatif program yang dilaksanakan Dekranasda Dairi katanya sejalan dengan upaya mendukung pengembangan kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Danau Toba.

Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Romy Mariani dalam sambutannya memaparkan pengembangan kain tenun 'Ulos Silalahi' yang selama ini hanya sebagai komoditas untuk acara-acara pesta adat di suku Batak menjadi bahan dan produk 'Eco Fashion' yang ramah lingkungan. Kain tenun Ulos Silalahi yang dihasilkan para perempuan petenun di Kecamatan Silahisabungan kini menjadi bahan dasar untuk bahan fashion seperti bahan untuk membuat tas, topi, pakaian, dompet, masker dengan kualitas premium.

“Tentu ini sangat membantu perekonomian para petenun dan para pelaku ekonomi kreatif lainnya yang ada di Dairi yang menggunakan bahan baku Ulos Silalahi. Terlebih di saat situasi Pandemi Covid-19 yang menerpa negeri ini sejak awal tahun 2020. Penghasilan para petenun kala itu sangat terganggu diakibatkan diberhentikannya segala bentuk pesta adat," kata Romy dalam keterangannya, Minggu (31/10).

Romi mengungkapkan hal tersebut terwujud berkat pembinaan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh Dekranasda Dairi pada puluhan perempuan pengrajin ulos yang tinggal di pinggiran Danau Toba Silahisabungan.

"Lewat pembinaan ini, para petenun ulos Silalahi mendapatkan berbagai pelatihan dan pengetahuan baru sehingga memiliki skill dalam membuat berbagai motif, menenun dengan benang yang lebih halus dan tentunya skill baru untuk menghasilkan warna dari berbagai tumbuh-tumbuhan endemik atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Silahisabungan," katanya.

Selain itu, menurutnya, program tersebut juga dapat terwujud karena adanya komitmen Pemkab Dairi untuk melestarikan budaya dan melestarikan warisan leluhur dalam pembuatan ulos, yang sampai saat ini bisa berlangsung secara turun temurun di kampung ulos, Kecamatan Silahisabungan, Sidikalang, Sumatra Utara.

Selain turut memberikan bantuan bahan baku berupa benang dan membeli produk tenun, Pemkab Dairi berencana akan membangun galeri ulos atau yang dikenal sebagai pusat tenun ulos yang direncanakan akan berdiri di Kecamatan Silahisabungan. Hal ini tentu sangat mendukung akan keberadaan kampung ulos yang diresmikan oleh Menteri Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.

"Dengan perhatian dan komitmen Pemkab Dairi ini, Ulos Silalahi dengan ciri khas yang menggunakan pewarna alami kini menjadi aset daerah Kabupaten Dairi yang sangat berharga," pungkasnya. (AP/OL-10)