Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kapolresta Surakarta Kebut Penyidkan Kasus Kekerasan Diklatsar UNS

Widjajadi
28/10/2021 19:15
Kapolresta Surakarta Kebut Penyidkan Kasus Kekerasan Diklatsar UNS
Kapolresta Kombes Ade Ssfri Simanjuntak menyerahkan SP2HP kasus kekerasan yang menewaskan Gilang Endi Saputro dalam kegiatan Diklatsar UNS.(MI/Widjajadi)

KASUS tewasnya Gilang Endi Saputro,21, yang didiga menjadi korban kekerasan dalam pelaksanaan Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI UNS Surakarta terus diintensifkan Tim Penyidik Polresta Surakarta, guna menentukan tersangka.

"Kita sudah tingkatkan penyelidikan menjadi penyidikan. Usai gelar perkara, penyidik akan tetapkan tersangka. Saat ini sudah 23 saksi  terdiri dari 8 mahasiswa peserta, 12 panitia diklatsar, satu dosen dan dua masyarakat umum," tegas Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjawab Media Indonesia di sela sela ziarah ke makam almarhum Gilang di Dayu, Karangpandan, Kamis ( 28/10).

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bersama Kasatreskrim AKP Djohan Andika pun mendatangi orang tua almarhum, Kapten Inf (Purn) Sunardi di Desa Dayu, Karangpandan, Karanganyar, untuk berbelasungkawa dan memberikan penghiburan serta sekaligus menyerahkan SP2HP ( surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan ) kepada Sunardi selaku pelapor dan sekaligus berziarah ke makam Gilang.

Saat berkunjung, Ade dan Djohan Andika diterima Sunardi yang didampingi Astrini, tante almarhum yang terlihat masih berduka. " Sabar ya bapak, semoga diberi kemudahan, dan  kasusnya segera bisa dituntaskan. Kami transparan dalam penanganan kasus ( dugaan kekerasan ) ini," hibur Ade sembari menyerahkan SP2HP kepada Sunardi.

Usai memberikan penghiburan, Kapolresta Ade bersama rombongan dengan didampingi Sunardi berjalan kaki menuju makam Desa Dayu yang menjadi tempat peristirahatan almarhum Gilang, untuk berziarah dan tabur bunga.

Terkait proses penyidikan, Ade menegaskan, saat ini sejumlah barang bukti, termasuk di antaranya senjata replika terbuat dari unsur kayu, baju korban dan dokumen disita untuk menjadi petunjuk dalam pengungkapab kasus kekerasan ini.

"Sudah 23 saksi terdiri 8 mahasiswa peserta, 12 panitia, saty dosen dan dua masyarakat umum kita minta keterangan. Nanti usai gelar perkara segera kita tetapkan tersangka," imbuh mantan Kapolres Karanganyar ini di kompleks TPU Gilang dikuburkan.

Untuk menuntaskan proses penyidikan kasus dugaan tindak kekerasan ini, penyidik didukung hasil otopsi, lab forensik Polda Jateng dan juga scientific investigation. " Mudah mudahan semua lancar," pungkas Ade.

Sementara Sunardi, sebagai ayah kandung almarhum berharap, ada keadilan bagi keluarganya lewat proses hukum yang kini sedang ditangani penyidik Polresta Surakarta. " Anak saya pamit dalam keadaan sehat, pulang sudah meninggal. Kami mohon ada keadilan ditegakkan lewat proses hukum," ungkap Sunardi menjawab Media Indonesia. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya