Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PDIP Solo Persilakan Kader Deklarasikan Dukungan Untuk Ganjar Pranowo

Widjajadi
14/10/2021 20:35
PDIP Solo Persilakan Kader Deklarasikan Dukungan Untuk Ganjar Pranowo
Ketua PDIP Surakarta, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo(MI/WIDJAJADI)

KETUA Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surakarta, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo mempersilakan barisan banteng di wilayahnya  deklarasi dukungan Barisan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024.

"Silakan saja, kalau ingin deklarasi. Setelah itu, hasilnya dikirim ke DPC. Nanti kami yang akan membawa aspirasi itu ke DPP PDIP," tegas Rudy, panggilan akrabnya.

Pernyataan itu dilontarkan mantan Wali Kota Surakarta itu menanggapi polemik banteng versus celeng yang dilontarkan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto.

Menurut Rudy, polemik benteng versus celeng itu sebaiknya diakhiri dan tidak perlu diperpanjang. "Hanya akan memperkeruh suasana dan kurang menguntungkan PDIP."

Dia menilai pernyataan Bambang ketika mengomentari langkah deklarasi dukungan kelompok relawan Seknas Ganjar Indonesia (SGI), termasuk kelompom relawan Ganjar di Purworejo yang disebut sebagai barisan celeng, kurang menggunakan logika berpikir yang jernih.

"Bagi saya, justru banteng celeng inilah yang tegak lurus. Mereka ini bukan banteng celengan yang hanya mengurusi pundi pundi. Banteng celeng ini berjuang untuk mendapatkan suara," kata Rudy, Kamis (14/10).

Deklarasi itu, lanjut dia, bukan kemauan Ganjar, tapi lebih karena sikap rakyat. Mereka melihat kinerja dan kemudian membentuk barisan relawan.

Tidak berbeda dengan fenomena di sejumlah wilayah di Tanah Air. Barisan relawan mendeklarasikan dukungan bagi Puan Maharani untuk maju sebagai Capres 2024.

"Apakah yang begitu nanti juga akan muncul pernyataan serupa sebagaimana dilontarkan Bambang. Sudahlah, diakhiri saja polemik itu. Lagi pula persoalan capres bukan hanya oleh PDIP, tapi masyarakat Indonesia yang berjumlah 250 juta yang akan memilih," lanjutnya.

Rudy menyatakan di tubuh PDIP Surakarta polemik seperti itu pernah terjadi pada pilkasa 2020 lalu. Saat itu, arus bawah mengusung Achmad Purnomo-Teguh. Namun, kader akhirnya tegak lurus, saat Ketua Umum PDIP memutuskan dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka-Teguh.

"Saya yakin, barisan banteng celeng itu tetap berada dalam aturan. Begitu Ketua Umum PDIP menetapkan A yang harus maju , maka mereka akan patuh dan mengamankan keputusan itu," imbuhnya.

Karena itu, ia berharap agar polemik banteng versus celeng diakhiri. Rudi menganggap istilah celeng lebih mengena, dan cepat memperkenalkan tokoh yang jadi pilihan.

"Tidak perlu diributkan. Terus terang sebagai senior, saya juga kurang sreg, ada istilah celeng. Kalau diteruskan, saya yakin akan semakin banyak muncul celeng yang akan mendeklarasikan," tegasnya.

Rudy juga mengkritisi posisi Bambang Wuryanto. Dia rangkap jabatan sebagai pengurus DPP yang juga Ketua PDIP Jawa Tengah.

"Harus ada keputusan terkait rangkap jabatan kepengurusan partai. Demi kebaikan partai," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik