Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NELAYAN Tiku di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, mendapatkan bantuan mesin tempel 15 PK sebanyak 34 unit untuk kelancaran usaha menangkap ikan di laut.
Bantuan yang bersumber dari dana pokir anggota DPRD Sumbar Lazuardi Erman diserahkan Bupati Agam Andri Warman kepada nelayan yang tergabung dalam Koperasi Nelayan Karya Bersama di UPTD Pelabuhan Perikanan Wilayah V Tanjung Mutiara.
"Kita berharap para nelayan dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik," kata Bupati Agam Andri Warman.
Ia berpesan, agar bantuan tidak disalahgunakan, karena ini diserahkan untuk membantu usaha nelayan dalam melancarkan penangkapan ikan di laut dengan harapan ke depan dapat meningkatkan perekonomian.
"Kita ucapkan terima kasih pada anggota DPRD Sumbar Lazuardi Erman yang telah mengalokasikan dana pokirnya untuk nelayan kita," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Bertemu Nelayan di Pusat Konservasi Mangrove Bali
Ucapan yang sama juga disampaikan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, karena telah menjembatani penyaluran bantuan ini. Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Lazuardi Erman menyebut akan terus berkoordinasi dengan Bupati Agam terkait apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan.
"Kini kita menyalurkan 34 unit mesin tempel, yang sebelumnya juga telah diserahkan 71 unit fish box," terangnya.
Ke depan, ia akan berupaya bagaimana seluruh nelayan di Kabupaten Agam terbantu dalam memperlancar usaha mereka. Kabid Perikanan Tangkap DKP Sumbar Donny Rahma Saputra menjelaskan mesin tempel itu mampu memperluas jangkauan nelayanan untuk menangkap ikan ke tengah laut.
"Jangkauan mesin tempel ini lebih jauh dibanding mesin long tail, tentu juga ke depan akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan di Tiku," tukasnya.(OL-5)
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved