Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Telur Ayam Jadi Senjata Utama Sikka Perangi Stunting

Gabriel Langga
11/10/2021 18:06
Telur Ayam Jadi Senjata Utama Sikka Perangi Stunting
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kabupaten Sikka termasuk salah satu Kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang berhasil menurunkan angka stunting. Ini tentunya tidak terlepas dari duet kepemimpinan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Wakil Bupati Sikka Romanus Woga yang berkomitmen memerangi stunting.

Untuk memerangi stunting, Pemkab Sikka mewajibkan setiap hari anak-anak wajib konsumsi telur ayam selama 6 bulan berturut-turut tanpa berhenti. Pasalnya, telur merupakan sumber protein utama dalam penanganan menekan angka stunting.

Kesuksesan Sikka dalam memerangi stunting berbuah penghargaan dari Pemprov NTT. Penghargaan itu diserahkan Gubernur NTT Bungtilu Viktor
Laiskodat kepada Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam acara Rakor Percepatan Penurunan Stunting se-Provinsi NTT di Manggarai Barat, Senin, (11/10).

Selain Sikka, penghargaan serupa juga diberikan kepada sembilan kabupaten di NTT yang dinilai sukses menekan angka stunting di daerahnya masing-masing. "Saya mengapresiasi 10 Kabupaten ini. Teruslah berkolaborasi utk menekan hingga angka 0," kata Gubernur NTT dengan singkat

Sementara itu, Bupati Sikka menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT atas penghargaan tersebut. "Secara khusus saya juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua keluarga di Kabupaten Sikka yang mulai peduli pada kesehatan keluarganya, khususnya di bidang pencegahan stunting. Terima kasih juga untuk semua stakeholder yang telah berkolaborasi dan sukses menurunkan angka stunting di Nian Tana Sikka," kata Bupati.

Dari ata Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menyebutkan, jumlah balita stunting di Kabupaten Sikka menurun selama 3 tahun berturut turut. Pada 2019 jumlah balita stunting mencapai 4.164 jiwa (25 %). Pada 2020 turun menjadi 4.010 balita (19,1 %), dan 2021 menurun menjadi 3.947 balita (18,2 %.)

Selain itu juga, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka berupaya menurunkan angka stunting di 26 desa yang menjadi fokus penurunan stunting untuk 2021. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya