Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

BPBD Banjarnegara Petakan Daerah Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

Lilik Darmawan
19/9/2021 19:05
BPBD Banjarnegara Petakan Daerah Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi
Ilustrasi bencana hidrometeorologi(ANTARA)

SEJUMLAH wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan mulai mempersiapkan posko siaga, personel dan peralatan guna menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Apalagi, sejumlah daerah Jateng selatan diperkirakan akan mulai masuk musim penghujan pada akhir September.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan Banjarnegara merupakan kabupaten yang rawan terjadinya bencana longsor dan tanah bergerak.

"Kami telah melakukan pemetaan daerah yang rawan bencana longsor dan tanah bergerak. Ada lima kecamatan yang menjadi fokus perhatian yakni  Banjarmangu, Punggelan, Wanayasa, Pandanarum, dan Susukan," jelas Andri, Minggu (19/9).

Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, Banjarnegara pernah mengalami bencana tanah longsor besar yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia. Karena itulah, memasuki musim penghujan BPBD segera melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor. "BPBD menyiapkan posko siaga, personel dan berbagai peralatan," katanya.

Menurut Andri, masyarakat perlu waspada, tetapi tetap tenang dengan melaksanakan berbagai upaya sederhana seperti memberihkan saluran air.
"Para relawan di tingkat desa dan kecamatan diminta untuk melaporkan kondisi masing-masing daerah secara berjenjang," ujar dia.

Dari Cilacap dilaporkan, Kepala Pelaksana Harian BPBD Wijonardi telah memberitahu kepada para camat mengenau prediksi musim penghujan yang datang lebih cepat. "Kami meminta kepada para camat terutama di wilayah yang rawan banjir, longsor maupun tanah bergerak untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi," katanya.

BPBD, lanjutnya, telah melakukan pemetaan berdasarkan data tahun sebelumnya, wilayah-wilayah yang rawan terjadinya bencana banjir, longsor maupun tanh bergerak. Bahkan beberapa hari lalu sempat ada banjir bandang di Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi. "Dengan demikian, peristiwa itu menjadi peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," tambahnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya