Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pelaku Pariwisata di Garut harus Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Kristiadi
10/9/2021 15:45
Pelaku Pariwisata di Garut harus Gunakan Aplikasi PeduliLindungi
Aplikasi PeduliLindungi(Antara)

PEMERINTAH pusat telah memberi kelonggaran terkait aktivitas wisata di daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Di wilayah ini tempat wisata dibuka dengan kunjungan dibatasi maksimal 25%. Pembukaan objek wisata di daerah harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi, untuk melakukan pelacakan terkait wisatawan dalam status vaksinasi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi berada di kawasan destinasi wisata di daerah selama ini belum maksimal. Karena, kondisi infrastruktur di Kabupaten Garut saat ini masih terbatas. Penggunaan aplikasi pelacakan guna mencegah terjadi penyebaran virus korona belum bisa diaplikasikan di seluruh objek wisata.

"Kami sedang terus mendorong terutamanya aplikasi PeduliLindungi agar ada pelacakan terhadap wisawatan. Karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan tapi yang paling penting setiap orang sadar untuk menjaga dirinya sendiri, termasuk di destinasi wisata harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes)," katanya, Jumat (10/9/2021).

Ia mengatakan, aktivitas pariwisata di Kabupaten Garut bisa terus berjalan dengan aman hingga berdampak pada perputaran ekonomi. 

"Kami masih terus melakukan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan ke setiap objek wisata termasuknya hotel hingga restoran. Apabila destinasi sudah memiliki sertifikat CHSE, dapat dipastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) selama ini sudah baik," ujarnya.

Menurutnya, aktivitas pariwisata di Kabupaten Garut sudah mulai terlihat ramai. Dan selama ini di wilayahnya selalu ramai wisatawan yang datang. Tetapi setelah terjadi penyebaran virus korona, saat ini kunjungan harus dibatasi maksimal 25%. Namun, setelah peningkatan kasus, destinasi ke Garut akhirnya ditutup dan sekarang harus menerapkan prokes ketat. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya