Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil menangkap seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) betina di lokasi konflik di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (9/9).
Harimau tersebut tertangkap setelah masuk kandang jebak yang dipasang sekitar lokasi ditemukannya jasad, MA, 16, seorang pekerja perkebunan kelapa sawit yang tewas setelah diterkam satwa liar tersebut, Minggu (29/8) lalu.
"Seekor harimau sumatera telah masuk ke dalam kandang jebak (box trap) tersebut. Harimau berkelamin betina, berumur sekitar 3 tahun. Tim melakukan pembiusan terhadap harimau tersebut untuk dipindahkan ke kandang angkut," ungkap Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil observasi tim medis di lapangan, diketahui harimau tersebut mengalami luka jerat di kaki depan sebelah kanan. Adapun kondisi luka jerat yang telah mengalami pembengkakan dan terdapat myasis atau belatung serta pembusukan jaringan.
"Selanjutnya, akan dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat," ujarnya.
Hartono menambahkan, tertangkapnya harimau tersebut merupakan hasil kerja sama tim dari BBKSDA Riau, Polres Siak, Polsek Sungai Apit, dan PT Triomas. Pada Selasa (31/8) tim gabungan datang ke lokasi ditemukannya jasad MA untuk mengumpulkan keterangan dan identifikasi lokasi kejadian.
"Saat itu tim menemukan jejak satwa harimau sumatera dan tengkorak kepala korban tidak begitu jauh dari ditemukannya jasad korban saat kejadian. Tim kemudian melakukan pemasangan 2 box trap dan 3 camera trap di sekitar lokasi kejadian," jelasnya.
Kemudian pada Senin (6/9), tim kedua yang terdiri dari Tim BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari didatangkan. Tim dari PT Uniseraya juga telah menunggu di lokasi. Selanjutnya pada Rabu (8/9) sekitar pukul 18.30 WIB, tim mendengar suara pintu kandang jebak tertutup.
"Karena waktu telah malam dan kondisi gelap, tim memutuskan untuk melakukan pengecekan pada pagi harinya. Kemudian pada Kamis (9/9), pukul 06.00 WIB, saat pengecekan dijumpai harimau sumatra telah masuk di kandang jebak," pungkasnya. (OL-15)
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Harimau Sumatra merupakan satwa dilindungi di Indonesia berdasarkan UU nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Penyebabnya adalah harimau Sumatra merasa lebih rileks selama tidak ada pengunjung. Di habitat aslinya, harimau Sumatra merupakan hewan soliter yang selalu sendirian dalam kehidupannya.
Kedua satwa tersebut kini telah dinyatakan pulih meski masih dalam pemantauan atau observasi dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Distamhut Provinsi DKI Jakarta.
Seekor bayi harimau Sumatra, spesies yang terancam punah, lahir di kebun binatang Polandia, Jumat (24/7).
Harimau Sumatra hanya ditemukan di petak-petak hutan di Pulau Sumatra Indonesia.
Anak pasangan Tila dan Kasih lahir pada Januari dan menghabiskan 3 bulan pertama di area khusus, bermain tanpa henti bersama kedua orangtuanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved