Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BI Klaim Perekonomian DIY Mulai Berdenyut Kembali

Agus Utantoro
03/9/2021 10:20
BI Klaim Perekonomian DIY Mulai Berdenyut Kembali
Bank Indonesia perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta(MI/Agus Utantoro)

BANK INDONESIA menilai semakin membaiknya aspek kesehatan setelah PPKM diberlakukan berdampak positif terhadap perbaikan perekonomian DIY. Konsumsi masyarakat cenderung meningkat, sehingga pada Agustus 2021 mengalami peningkatan inflasi. Secara bulanan, rata-rata harga di DIY tercatat naik 0,04% (mtm) dan secara tahunan 1,78% (yoy).

 

Dengan demikian, inflasi secara akumulasi hingga Agustus 2021 mencapai 1,05% (ytd), tertinggi kedua di Jawa setelah Provinsi Jawa Timur (1,33% ; ytd). Hal itu disampaikan Deputi Direktur BI Perwakilan DIY, Miyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima mediaindonesia.com, Jumat (3/9).

Kenaikan inflasi di tengah masa pandemi yang relatif terjaga ini, jelas Miyono menjadi indikasi positif bagi perekonomian DIY yang terus menunjukkan peningkatan. Kenaikan inflasi tidak terlepas dari perbaikan ekspektasi, yang berdampak pada meningkatnya permintaan masyarakat sebagaimana tercermin dari meningkatnya inflasi inti.

Hal ini, imbuhnya, terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia yang mencatatkan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari 77,3 pada Juli 2021 menjadi 90,7 pada Agustus 2021. "Ekspektasi pemulihan ekonomi dan potensi dibukanya pembelajaran tatap muka baik untuk SD, SMP dan SMA dalam waktu dekat juga turut mendorong inflasi di sektor pendidikan," jelasnya.

Untuk menjaga inflasi agar berada pada levelnya, kata Miyono, TPID DIY terus berupaya untuk menjaga stabilitas supply dan demand, sehingga harga kebutuhan pokok tetap terjaga. Dari sisi kelancaran pasokan, TPID DIY terus menjaga agar kelancaran arus barang tidak terganggu selama masa PPKM.

Sementara untuk menjaga stabilitas harga produk khususnya di tingkat petani, TPID DIY berkomitmen meningkatkan serapan pada komoditas hortikultura (cabai dan bawang merah) yang saat ini sedang mengalami panen raya, yang diantaranya dilakukan melalui perdagangan kerjasama antar daerah hingga upaya menyerap langsung dari petani.

Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah penguatan dari sisi hilir melalui pengolahan pasca panen, agar semua produk hasil panen dapat terserap oleh pasar, sehingga harga komoditas aneka cabai dan bawang merah tidak turun terlalu dalam.

Melihat perkembangan terkini dan berbagai upaya stabilisasi yang dilakukan TPID, tambah Miyono, BI meyakini capaian inflasi DIY dalam empat bulan kedepan hingga akhir 2021, masih berada pada batas bawah dari target sasaran yang ditetapkan yakni 3 ±1% (yoy). Dengan demikian pertumbuhan riil ekonomi DIY pada 2021 diperkirakan tetap terjaga positif.

Untuk itu, imbuhnya, memastikan aspek kesehatan masyarakat agar tetap terjaga baik menjadi sangat penting. Dalam konteks ini, lanjutnya, meski penyebaran Covid-19 dalam tren menurun, namun pembukaan aktivitas masyarakat harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Selain itu, pelaksanaan vaksinasi perlu dipercepat karena ini menjadi kunci utama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. "Apabila aspek kesehatan masyarakat dapat terus terjaga baik, maka kami meyakini ekonomi DIY akan segera pulih," tegasnya. (OL-13)

Baca Juga: Pesan Asep: Kebiasan 5M Jangan Kendur meski Kasus Covid di Sikka Turun

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya