Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBUAH rangkain kereta api berwana hijau dan bermotif batik, Senin (30/8), tampak sudah terparkir di Stasiun Yogyakarta, atau lebih dikenal
dengan nama Stasiun Tugu Yogyakarta. Kereta bermesin diesel itu akan segera berangkat menuju Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta (BIY)
beberapa menit lagi, pukul 10.55 WIB.
Kereta ini diberi nama KA Bandara YIA dengan waktu tempuh Stasiun Yogyakarta-Stasiun Wates-Stasiun BIY hanya sekitar 39 menit. "Kereta ini
berkapasitas 200 dan 260 penumpang. Namun, selama pandemic, jumah penumpang dibatasi sesuai aturan KA Lokal, yaitu 50 persen dari
kapasitas penumpang," ujar Supriyanto, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta saat uji coba tersebut.
Penumpang di luar DIY, seperti Purworejo ataupun Kebumen, yang hendak ke Bandara YIA juga bisa dengan mudah mengakses kereta ini dengan cara naik kereta menuju Stasiun Wates, Kulonprogo.
Keberadaan Kereta Bandara YIA semakin menumbuhkan konektivitas perkeretaapian di Pulau Jawa bagian Selatan. Sebelumnya, pada Maret
2021, Presiden Joko Widodo juga telah meresemikan operasional kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan KA Bandara YIA merupakan salah satu proyek strategis nasional. KA Bandara
YIA rencananya juga akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Sesuai visi misi Presiden yang harus kita laksanakan bahwa di masa pandemi ini kita tetap bergerak menyelesaikan pembangunan infrastruktur transportasi," terang Menhub saat mencoba KA Bandara YIA bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarvest), Luhut B Panjaitan, Dirut PT KAI, Didiek Hartantyo, dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Jumat (27/8).
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub mulai membangun jalur KA ini pada tahun 2019. Pembangunan dilakukan sepajang Stasiun Kedundang hingga BIY
sepanjang 5,4 Km dengan investasi sekitar Rp 1,1 Triliun.
Jalur yang dibangun meliputi jalur di permukaan tanah (at grade) sepanjang 300 meter, konstruksi jalur ganda layang sepanjang 5,1 km,
serta 16 unit konstruksi jembatan. Pembangunan Stasiun KA di Bandara YIA dilakukan oleh PT AP I, sedangkan fasilitas Stasiun KA Bandara
disediakan oleh PT KAI.
Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan, kehadiran KA Bandara YIA diharapkan membantu meningkatkan perkonomian dan membantu aksesibilitas masyarakat yang ramah lingkungan. "Yogyakarta adalah kota pelajar dan menjadi tujuan destinasi wisata strategis nasional. KA Bandara ini disiapkan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini," papar Luhut.
Baca Juga: BMKG: Kamis Ini Cuaca Jakarta Cerah Berawan
Tangguh dan Tumbuh
Dirut PT KAI, Didiek Hartantyo menegaskan, operasional KA Bandara YIA merupakan bagian dari komitmen PT KAI untuk tetap tangguh dan tumbuh pada masa pandemi Covid-19. Selain KA Bandara YIA, KAI terus bergerak maju dalam pengerjaan proyek strategis nasional yang telah diamanahkan Pemerintah kepada KAI, meski di masa pandemi.
Proyek LRT Jabodebek, misalnya, per 30 Juli 2021 progres pekerjaan telah mencapai 73,31%. Sementara untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung progres fisiknya sudah mencapai 54,16%.
“Gencarnya pengembangan transportasi berbasis rel yang tengah dikerjakan KAI ini memiliki tujuan untuk menghadirkan moda transportasi yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mobilitasnya,” papar Didiek. Kemajuan ini nantinya diharapkan tidak hanya akan menambah volume angkut semata, tapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang juga berpengaruh bagi kemajuan bangsa.
Dalam talkshow via daring, Merdeka Bertransportasi, (18/8), Didiek mengakui, pandemi Covid-19 telah berdampak pada jumlah penumpang kereta api. Pada Maret 2020, jumlah penumpang kereta api mencapai sekitar 1,2 juta penumpang perhari. Pada saat PPKM, PT KAI berhasil menekan mobilisasi penumpang kereta api saat PPKM, yaitu melayani sekitar 120 ribu orang perhari.
Turunnya jumlah penumpang tidak lepas dari kebijakan pembatasan penumpang, yaitu 70% untuk rute jarak jauh, 50% untuk rute lokal, dan 32% untuk KRL.
Di luar angkutan penumpang, lanjut Didiek, KAI mampu menjaga performa bisnis angkutan barang selama pandemi Covid-19. Hingga semester I tahun 2021, kinerja angkutan barang KAI terus menunjukkan tren positif. Pada Januari- Juli 2021 KAI melayani angkutan barang sebanyak 28,2 juta ton, naik 8,9% dibanding dengan periode yang sama 2020 lalu dimana KAI mengangkut 25,9 juta ton barang.
“Sejumlah adaptasi, inovasi, dan kontribusi terus KAI lakukan demi memberikan rasa aman dan nyaman, baik bagi pelanggan maupun masyarakat di masa pandemi Covid-19,” tutup Didiek Hartantyo. (OL-13)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat pengguna Kereta Panoramic pada periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 48.822 orang.
PT KAI mengimbau pelanggan ebih teliti menjaga barang bawaannya selama periode arus balik libur panjang Idul Adha dan cuti bersama 5–9 Juni 2025 agar tidak ada risiko tertinggal
Sabtu (7/6) sejak pagi ribuan penumpang kereta api baik kedatangan maupun keberangkatan, masih memenuhi sejumlah stasiun kereta api di Daop 4 Semarang.
Total terdapat 28 perjalanan kereta api penumpang yang akan beroperasi per hari selama masa libur panjang tersebut di wilayah Divre I Sumatra Utara.
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Novotel Ibis Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo telah berhasil menarik perhatian para wisatawan sebagai salah satu akomodasi paling nyaman.
Kecelakaan kereta di lintas Sentolo-Wates hingga Sabtu (21/10) masih menyebabkan terganggunya perjalanan KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan empat paket proyek pengendali banjir Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) rampung di akhir tahun ini.
Pergerakan penumpang, kata dia, tidak menumpuk di jam-jam tertentu, tetapi hampir merata, terutama pada pagi dan sore hari.
Fasilitas ini merupakan salah satu bukti kehadiran pemerintah untuk melindungi dan melayani para PMI mulai dari keberangkatan, saat di luar negeri, sampai kepulangan.
Kereta pertama akan berangkat dari Stasiun Yogyakarta pukul 05.00 WIB dan dan dari Stasiun Bandara YIA tujuan Stasiun Yogyakarta pukul 06.15 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved