Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEPALA Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Adeodatus Buang Da Cunha membantah ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya dalam pembubaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAK Bhaktyarsa Maumere pada Selasa (10/8) lalu.
"Kita terpaksa bubarkan KBM tatap muka di SMAK Bhaktyarsa itu dikarenakan
Sikka masih dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level
empat. Dimana KBM tatap muka dihentikan sementara. Jadi dalam pembubaran itu kita tidak pernah melakukan kekerasan kepada siswa atau guru. Justru tindakan kita sangat humanis terhadap mereka," ujar Buang, Jumat (13/8) sekaligus mengklarifikasi pernyataan kepala sekolah SMAK Bhaktyarsa Maumere.
Pembubaran KBM tatap muka di SMAK Bhaktyarsa, jelas dia, berawal dari adanya laporan masyarakat. Mendapatkan laporan itu, tim Satpol PP Sikka langsung bergerak menuju ke SMAK Bhaktyarsa. Sebelum memasuki lingkungan SMAK Bhaktyarsa, kata dia, anggotanya terlebih dahulu melapor kepada pihak satpam sekolah untuk mendapatkan izin dari pihak sekolah.
"Saya langsung turun ke sekolah. Saya bertemu dengan kepala sekolah dan
menjelaskan kondisi Sikka yang masuk kategori PPKM level empat. Saya juga
sempat sampaikan kepada kepala sekolahnya, kalau mau gelar KBM harus
sampaikan kepada Pak Bupati Sikka. Ini kan tidak. Padahal surat edaran
sudah jelas bahwa tidak boleh ada aktivitas KBM secara tatap muka. Sekolah
hanya boleh diizinkan belajar daring," jelas dia.
Ia mengaku kepala sekolah memintanya ke ruangan kepala sekolah. Namun permintaan tersebut ditolaknya. "Betul saya diminta oleh kepala sekolah untuk ke ruangannya. Tetapi saya bilang tidak kepadanya karena saya datang kesini untuk bubarkan siswa. Saya langsung ke kelas dan melihat langsung ada aktivitas KBM tatap muka di sekolah itu," ungkap Buang.
Menurut Buang, sebelum masuk ke ruangan kelas terlebih dahulu meminta izin kepada guru yang kebetulan ada bersama mereka. "Didalam ruang kelas itu, saya menjelaskan kepada siswa-siswi tentang kondisi Sikka masuk PPKM level empat. Saya juga minta tolong untuk mereka pulang dari sekolah langsung ke rumah. Jadi selama kita bubarkan KBM tatap muka itu tidak ada tindakan kekerasan terhadap anak. Baik tindakan kekerasan psikologis, verbal dan fisik," tegas Buang.
Buang membenarkan, seluruh siswa-siswa dikumpulkan ke lapangan sekolah. Selanjutnya dirinya memberikan sosialisasi terkait perpanjangan PPKM level empat di Kabupaten Sikka. Juga terkait protokol kesehatan kepada seluruh siswa-siswi. Termasuk menyuruh siswa-siswa melakukan squat jump agar imunnya meningkat.
"Saya kumpulkan mereka ke lapangan untuk tujuan berikan sosialisasi berkaitan perpanjangan PPKM level empat dan protokol kesehatan. Kebetulan masih jam sekitar 09.00 pagi, kita minta mereka semua untuk olahraga dengan melakukan squat jump dengan tujuan untuk meningkatkan imun tubuh para siswa-siswi. Squat jump itu tidak sampai sepuluh kali dan ada juga siswa yang tidak melakukan squat jump. Jadi kita tidak paksa atau menghukum mereka. Tujuan kita sebenarnya untuk tingkatkan imun tubuh mereka. Pada saat squat jump yang pimpin juga anggota kami kok," dalih Buang.
Setelah squat jump, ia pun mengatur kepulangan siswa-siswi sesuai dengan
barisan sehingga tidak terjadi kerumunan saat pulang. "Jadi mereka yang
berdiri di lapangan itu, saya suruh pulang satu-satu. Tujuan sebenarnya,
saat pulang tidak terjadi gerombolan. Jadi tidak ada hukuman apapun kepada
mereka. Jadi tidak ada kekerasan apapun kepada anak-anak," papar dia.
Dari kasus ini, Buang berharap, semua sekolah mengerti agar bisa bersama-sama mematuhi surat edaran Bupati Sikka berkaitan dengan perpanjangan PPKM level empat. Yang mana untuk sementara aktivitas KBM tatap muka tidak diizinkan. Hal untuk kebaikan bersama dalam mencegah penyebaran virus covid-19 di Kabupaten
Sikka.
"Apalagi mengingat kasus covid-19 di Sikka terbilang cukup tinggi. Jadi saya
mohon pengertian kita semua demi kebaikan kita bersama," ujar Buang. (OL-13)
Baca Juga: Prihatin, Satpol PP Maumere Tidak Bisa Bedakan Sekolah dan Pasar
Untuk mewujudkan Purwakarta Istimewa, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kembali melakukan penataan di berbagai sudut wilayah di Kabupaten Purwakarta.
Pengakuan itu MK sampaikan kepada petugas Satpol PP, yakni Eko Iswahyudi dan Muhidin
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Satpol PP Kota Makassar bentrok dengan sejumlah manusia silver di Jalan Sungai Saddang, saat ingin melakukan penertiban, Kamis (8/5) petang.
Lokasinya banyak ditemukan di daerah perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, seperti di sekitar jalan lingkar.
SATPOL PP Jakarta Pusat membubarkan aksi warga yang berkemah di depan Gerbang Pancasila Gedung DPR RI sebagai bentuk penolakan atas Undang-undang (UU) TNI.
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
SEKTOR pariwisata sangat potensial untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved