Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rampah Tumaung Riam Eksotis di Pedalaman Meratus

Denny S Ainan
10/8/2021 08:10
Rampah Tumaung Riam Eksotis di Pedalaman Meratus
Air terjun rampah tumaung di pedalaman hutan Pegunungan Meratus.(MI/Denny S)

BENTANG alam kawasan Pegunungan Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan, menyimpan banyak kekayaan alam dan potensi wisata. Salah satunya Rampah Tumaung, sebuah riam nan eksotis di pedalaman belantara Meratus.

Setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan menyusuri hutan dan kebun (pahumaan) warga suku dayak serta menyeberangi sedikitnya lima sungai beraliran cukup deras, dari lereng sebuah bukit mulai terdengar gemuruh air menandakan perjalanan ke air terjun Rampah Tumaung sudah dekat.

Rampah Tumaung merupakan satu dari sekian banyak riam maupun obyek wisata alam yang ada di kawasan pegunungan Meratus. Lokasinya yang jauh di dalam belantara pegunungan Meratus membuat "tempat pemandian bidadari" ini belum terlalu ramai dikunjungi orang sehingga keasriannya masih terjaga.

Hempasan air terjun di sela bebatuan dengan debit yang besar menimbulkan suara gemuruh dan memercikan embun dingin di sekitar telaga. Dikelilingi dinding bebatuan dan lebatnya pepohonan menjadikan Rampah Tumaung yang memiliki tiga tingkatan ini semakin eksotis.

Rampah Tumaung dapat dijangkau melalui dua jalur yaitu jalur Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur dan jalur Dusun Pantai Mangkiling, Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan. Jalur melewati Dusun Pantai Mangkiling merupakan jalur terpendek dan hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam berjalan kaki dari batas dusun.

"Rampah Tumaung berada di wilayah Dusun Pantai Mangkiling sehingga rutenya lebih mudah. Jika wisatawan masuk lewat Kecamatan Hantakan hanya perlu waktu sekitar dua jam," tutur Faisal, pengelola Ekowisata Pedalaman Pegunungan Meratus (P2M) Dusun Pantai Mangkiling.

Pariwisata Mulai Bangkit

Industri wisata di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mulai bangkit pasca bencana banjir besar yang melanda wilayah tersebut awal tahun 2021 lalu. Sejumlah obyek wisata alam yang sebelumnya hancur kini berbenah dan kembali ramai dikunjungi warga.

Tidak hanya akibat pandemi covid 19, industri pariwisata terutama wisata alam terpuruk akibat bencana banjir. Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu daerah terparah terdampak banjir dari 11 kabupaten/kota terkena banjir dan longsor waktu itu.

"Pemda Hulu Sungai Tengah menjadikan pariwisata sebagai prioritas pembangunan, selain pertanian dan jasa. Meski kaya potensi SDA terutama batubara masyarakat kami tegas menolak tambang atau dikenal dengan gerakan Save Meratus," ungkap Ahmad Yani, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Ada banyak obyek wisata alam di wilayah yang berada tepat di tengah kawasan Pegunungan Meratus ini. Antara lain berupa gua, air terjun atau riam, arung jeram, panorama alam hutan dan pegunungan hingga wisata budaya. Dusun Pantai Mangkiling merupakan kawasan ekowisata yang baru dikembangkan dengan menawarkan model wisata petualangan dan minat khusus. (OL-13)

Baca Juga: Jembatan Muhara di Lebak Roboh Diterjang Banjir

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya