Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Waspadai 11 Kabupaten di NTT Berstatus Awas Kekeringan

Palce Amalo
03/8/2021 17:54
Waspadai 11 Kabupaten di NTT Berstatus Awas Kekeringan
Ilustrasi di daerah Belu, NTT.(MI/Sumaryanto Bronto.)

SEBANYAK 11 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini berstatus awas kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan ekstrem atau lebih dari 60 hari. Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang mengeluarkan peringatan ancaman bencana kekeringan meteorologis di daerah itu disertai potensi kebakaran hutan dan lahan.

Kabupaten tersebut yakni Belu, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai Timur, Ngada, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, dan Sumba Timur. Namun, peringatan itu tidak berlaku untuk seluruh wilayah 11 kabupaten tersebut. 

Untuk Manggarai Timur, misalnya, kekeringan ekstrem hanya terjadi di Kota Komba. Selanjutnya di Belu, kekeringan ekstrem terjadi di Atambua Selatan. Di Ngada, kekeringan ekstrem terjadi di Aimere dan Bajawa Utara. 

"Daerah-daerah dengan status peringatan dini kekeringan meteorologis perlu melakukan budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air, waspada kebakaran hutan, lahan dan semak, serta hemat penggunaan air bersih," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Rahmatulloh Aji lewat keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Selasa (3/8).

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Timor Tengah Utara Kosong

Selain itu, tercatat dua kabupaten berstatus siaga kekeringan yakni sebagian besar wilayah Alor dan sebagian besar Belu. Untuk kabupaten dengan waspada kekeringan terdapat di sembilan kabupaten antara lain Sikka, Sumba Barat, Ende, dan Timor Tengah Selatan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik