Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pasien Covid-19 di Klaten Bertambah 541 Orang

Djoko Sardjono
15/7/2021 07:24
Pasien Covid-19 di Klaten Bertambah 541 Orang
Dua warga mengenakan masker beraktivitas di Alun-Alun Klaten(MI/Djoko Sardjono)

PASIEN covid-19 di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (14/7) bertambah 541 orang dan 39 orang meninggal dunia. Namun, ada 621 pasien yang dinyatakan sembuh.

Sementara, jumlah kasus covid-19 di Klaten akumulatif 22.209 orang. Dari jumlah itu, 15.581 orang sembuh, 5.309 menjalani perawatan/isolasi
mandiri, dan 1.319 meninggal dunia.

Koordinator Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Klaten Cahyono Widodo melaporkan 621 pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh, sebelumnya dirawat di rumah sakit/isolasi mandiri.

Baca juga: DPRD Medan Berharap PPKM Darurat Bisa Tekan Penyebaran Covid-19

"Sekalipun dinyatakan sudah sembuh, mereka tetap diharuskan isolasi di rumah minimal tujuh hari. Dengan begitu, pasien yang baru sembuh itu bisa benar-benar sehat," ungkapnya.

Di sisi lain, penambahan kasus terkonfirmasi positif 541 orang, 217 di antaranya kontak erat, 11 tertular di luar daerah, dan 313 orang lainnya terpapar saat beraktivitas di Klaten.

Penambahan kasus positif baru itu berasal dari 25 kecamatan. Yakni Bayat (10), Cawas (32), Ceper (1),  Delanggu (20), Gantiwarno (25), Jatinom (31), Tulung (16), Jogonalan (30), Juwiring (23), Kalikotes (17), Karanganom (14), dan Karangdowo (40).

Kemudian, Kecamatan Kebonarum (22), Wedi (13), Kemalang (17), Klaten Selatan (10), Klaten Tengah (37), Manisrenggo (20), Ngawen (21), Pedan (27), Polanharjo (42), Prambanan (19), Trucuk (35), Wonosari (7), dan Karangnongko (12).

Adapun kematian 39 orang, Rabu (14/7), 34 orang dilaporkan terkonfirmasi positif. Sedangkan lima orang meninggal lainnya pasien covid-19 yang tengah menjalani perawatan/isolasi mandiri.

"Tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Klaten naik. Namun, penambahan  kasus terkonfirmasi positif juga masih tinggi. Karena itu, aturan  protokol kesehatan harus dipatuhi," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya