Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Angka Kesembuhan di Sumsel Lampaui Nasional

Dwi Apriani
14/7/2021 13:18
Angka Kesembuhan di Sumsel Lampaui Nasional
Gubernur Sumsel Herman Deru.(MI/Dwi Apriani)

GUBERNUR Sumatra Selatan Herman Deru mengungkapkan saat ini angka kesembuhan Covid-19 di wilayahnya cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan angka kesembuhan yang mencapai 83% untuk wilayah Sumsel.

Herman Deru mengatakan, fokus utama Pemprov Sumsel saat ini adalah meningkatkan angka kesembuhan. Ia bersyukur sampai saat ini angka kesembuhan di Sumsel cukup tinggi yakni 83% dibanding angka nasional.

''Angka kesembuhan di Sumsel masih diatas angka kesembuhan secara nasional. Yakni 83%, sementara nasional tercatat sekitar 81%. Karena itu, Pemprov Sumsel juga terus memaksimalkan tracing, testing, dan treatment,'' jelasnya, Rabu (14/7).

Tidak hanya itu, sosialisasi untuk masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terus dilakukan. Bahkan termasuk selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, yang lebih menekankan edukasi kepada masyarakat.

''Harapan kita angka penyebaran kasus Covid-19 bisa melandai dan kesadaran masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan lebih tinggi,'' jelasnya.

Diketahui pada 13 Juli, angka kesembuhan di Sumsel bertambah 191 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 28.017 kasus. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, angka kesembuhan tersebut memang menunjukkan hal yang baik. Artinya Pemprov Sumsel terus berupaya memaksimalkan 3T untuk meningkatkan angka kesembuhan ini.

''Angka kesembuhan di Sumsel menunjukkan hal yang baik, sudah mencapai 83%. Kita terus berupaya agar ini bisa meningkat,'' kata dia.

Sementara untuk angka positif di Sumsel pun terus bertambah pada 13 Juli kemarin. Yakni tercatat ada 778 kasus sehingga totalnya di Sumsel mencapai 33.207 kasus. ''Peningkatan angka positif ini disebabkan karena penularan yang masih tinggi. Karenanya kepatuhan masyarakat terhadap prokes harus diperketat,'' jelasnya.

Selain itu, pembatasan kegiatan di masyarakat juga harus dilakukan dengan masif. ''Mobilitas masyarakat juga menyebabkan angka positif terus bertambah. Karenanya pembatasan kegiatan harus dilakukan. Kegiatan yang menyebabkan kerumunan pun harus ditiadakan. Semua pihak punya peranan dalam hal ini, prokes harus benar-benar dilakukan agar kita bisa menekan angka penyebaran Covid-19 ini,'' pungkasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya